Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Isu-isu Islam Kontemporer (26)

Darurat Aborsi (1)

Kamis, 23 Januari 2020 06:15 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - SALAH satu isu yang membuat kita tercengang ialah tingginya angka praktek aborsi di Indonesia. Kita banyak mendapatkan suguhan berita adanya praktek aborsi yang digerebek di sejumlah kota. Bukan saja dari kalangan dukun beranak, tetapi juga kalangan perawan dan bahkan klinik.

Mereka tidak segan-segan mengiklankan jasa untuk membantu mereka yang sedang mengalami diilema kehamilan yang tak diinginkan. Praktek aborsi di Indonesia betul-betul sudah lampu kuning.

Angka-angka yang disuguhkan berbagai sumber, termasuk sumber resmi yang representatif, BKKBN, betul-betul sudah sangat memprihatinkan, sudah menembus angka sejuta kasus aborsi di kalangan remaja pertahun.

Baca juga : Isu Mayoritas dan Minoritas (3)

Sangat ironi, bangsa ini dikenal sebagai bangsa religius, tapi memiliki angka aborsi di luar nikah yang fantastik. Belum lagi hubungan seks bebas di kalangan remaja di bawah umur sudah pasti lebih tinggi lagi.

Hasil survei Kementerian Pemberdayaan Perempuan (2008) menunjukkan 63 % remaja SMP sudah melakukan hubungan seks di luar pernikahan, 21 % siswa SMA pernah melakukan aborsi, dan yang tak kalah pentingnya, hampir semua remaja pernah menonton film porno.

Konon, angka perselingkuhan juga sedemikian tinggi, bukan saja dilakukan oleh para suami tetapi juga para isteri. Wajar jika perceraian yang meningkat tajam, su-dah melewati angka 10% dari rata-rata perkawinan perkawinan setiap tahun sekitar 2,3 juta pasang.

Baca juga : Isu Mayoritas dan Minoritas (2)

Akan ke mana arah bangsa ini jika persoalan keagamaan dan kemanusiaan yang amat mendasar ini dibiarkan?

Bagaimana mungkin kita membayangkan sebuah bangsa dan negara ideal kalau anggota masyarakatnya terdiri atas moral pribadi dan rumah tangganya berantakan. Bukankah rumah tangga cikal bakal masyarakat dan negara?

Di mana peran sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab? Bukankah kita selama ini selalu meneriakkan NKRI, dimana Pancasila menjadi unsur pokok di dalamnya?

Baca juga : Isu Mayoritas dan Minoritas

Praktek aborsi yang diungkap di media massa, jangan sampai itu fenomena gunung es, yang tampak dipermukaan sedikit tetapi yang tidak terungkap jauh lebih besar. Jika demikian adanya, maka bangsa ini harus bersiap-siap menerima resiko yang lebih berat.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.