Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Letupan sosial terjadi di mana-mana seolah tak terkendalikan. Para Kiyai yang tadinya tokoh spiritual di dalam masyarakat sudah terlanjur kehilangan pengaruh karena harus berbagi kekuasaan dengan elit-elit agama produk birokrasi yang sedang menguasai institusi formal.
Para pengurus Majlis Ulama (MUI) tidak lagi didominasi alumni Pesantren tetapi didominasi oleh para sarjana alumni kampus.
Baca juga : Pergeseran Elite Umat (1)
Secara formal mereka sarjana dan memiliki kekuasaan birokrasi tetapi belum bisa menyingkirkan semua pengaruh ulama tradisional, karena mereka dibentuk oleh suasana batin tertentu, berbeda dengan suasana yang melahirkan para sarjana tersebut.
Dalam kondisi seperti ini, kelompok-kelompok minoritas yang tadinya ”tiarap” di masa Orde Baru tiba-tiba bangkit dengan terang-terangan mengembangkan faham-fahamnya.
Baca juga : Dilema Nikah Siri: Dampak Negatif Nikah Siri (3)
Sebagai contoh, faham yang berusaha mengusung konsep Khilafah seperti Kelompok Hizbut Tahrir dan ormas-ormas lainnya bangkit kembali mempmromosikan fahamnya.
Kelompok Islam yang dulu terpinggirkan oleh rezim Orde Baru bangkit kembali, terutama tampilnya Habibie Ketua ICMI dan kemudian menjadi Kepala Negara. Semenjak ini bukan hanya organisasi keagamaan yang bangikt, tetapi juga organisasi kedaerahan yang menuntut kemerdekaan.***
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.