Dark/Light Mode

Etika Politik Dalam Al-Qur’an (11)

Bhinneka Adalah Rahmat

Rabu, 6 Februari 2019 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan: Iikhtilafu baina ummati rahmah (Perbedaan di antara umatku adalah rahmat). Pernyataan ini semula sulit diterima oleh kalangan sahabat Nabi, karena dalam tradisi masyarakat yang bercorak kesukuan (qabiliyyah) selalu dibiasakan pola hidup kemasyarakatan yang homogen.

Ketika ayat demi ayat turun juga menolerir perbedaan maka semakin terbukalah pandangan dan wawasan bangsa Arab bahwa perbedaan tidak mesti diartikan sebagai ancaman. Inilah reformasi paling mendasar ditancapkan ajaran Islam di dalam masyarakat.

Baca juga : Merintis Toleransi

Ketika masyarakat belum terbiasa dengan perbedaan tiba-tiba Islam tampil menyebarkan pola hidup keterbukaan. Wajar jika resistensi para elite dan bangsawan Arab menolak dan bahkan bermaksud membinasakan Nabi Muhammad SAW Bukan karena Nabi tidak baik atau berakhlak buruk, tetapi mereka tidak ingin kedudukannya terancam dengan tradisi baru yang dikenalkan Al-Qur’an di dalam masyarakat.

Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mengisyaratkan perbedaan dan pluraltas (bhinneka) sebagai sebuah keniscayaan. Keberagaman itu sendiri adalah dianggap sunnatullah. Menolak keragaman berarti menolak sunnatullah.

Baca juga : Sosiologi Dakwah Walisongo

Dalam Al-Qur’an ditegaskan: Wa lau sya’a Rabbuka laja’alnakum ummatan wahidah (Jika Tuhan-Mu menghendaki niscaya ia menjadikan kalian suatu umat). Dalam ayat tersebut Allah SWT menggunakan kata/huruf lau, bukannya in atau idza.

Dalam kaedah Tafsir dijelaskan, apabila Allah menggunakan kata lau (jika) maka sesungguhnya hampir mustahil kenyataan itu tidak akan pernah mungkin terjadi. Kalau kata in (jika) kemungkinan kenyataan itu bisa terjadi bisa juga tidak, dan kalau kata idza (jika) pasti kenyataan yang digambarkan itu akan terjadi.

Baca juga : Belajar Etika Politik Dari Ratu Balqis (1)

Masalahnya sekarang kamus bahasa Indonesia kita tidak memiliki kosa kata sepadan dengan bahasa Arab, sehingga keseluruhannya diartikan dengan “jika” tanpa kualifikasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.