Dark/Light Mode

Etika Politik dalam Al-Qur’an (6)

Etika Suksesi (3)

Rabu, 30 Januari 2019 07:56 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepeninggal Utsman ibn Affan, Ali bin Abi Thalib tampil melanjutkan kepemimpinan dunia Islam. Ia berkuasa selama kurang lebih 4 tahun. Ia meninggal di dalam suasana umat yang sedang terpecah belah.

Sepeninggal Ali, kepemimpinan diambil alih oleh Muawiyah bin Abi Sufyan melalui kekuatan pedang. Selanjutnya ia membentuk sistem pemerintahan kerajaan yang suksesinya berlangsung secara turun temurun tanpa melalui proses musyawarah.

Baca juga : Etika Suksesi (2)

Demikian seterusnya sampai daulat Umayyah ditaklukkan oleh Daulat Abbasyiah yang juga menganut sistem monarchi.

Dari cuplikan sejarah di atas dapat difahami bahwa Islam sepertinya tidak memiliki suatu sistem yang baku di dalam hal penentuan siapa sumber dan pelaksana kekuasaan, apa dasarnya, bagaimana cara menentukan dan kepada siapa kewenangan melaksanakan kekuasaan itu diberikan, kepada siapa pelaksana itu bertanggung jawab, dan bagaimana bentuk tanggung jawabnya.

Baca juga : Etika Suksesi (1)

Pertanyaan seperti ini ditambah dengan pengalaman sejarah Nabi dan para sahabat dan penerusnya mempersulit setiap orang yang akan memikirkan sebuah konsep negara Islam. Sejarah suksesi dalam Islam tidak linial dan tidak tunggal melainkan beragam.

Tidak adanya penjelasan apalagi ketegasan mengenai suksesi di dalam Islam menjadi isyarat bahwa urusan suksesi adalah masalah kontemporer dan terkait dengan obyektivitas perkembangan masyarakat.

Baca juga : Mengapa Tidak Ada Kata Politik (Siyasah) Dalam Al-Qur’an?

Masalah suksesi dapat dikategorikan sebagai urusan duniawi yang dalam penyelesaiannya Nabi pernah mengatakan: Antum a’lamu bi umuri dunyakum (kalian lebih tahu menyangkut urusan keduniaannya).

Siapa tahu dan kita berharap, Indonesia bisa menyumbangkan model suksesi yang ideal bagi setiap negara, khususnya negara-negara muslim. Kredibilitas pemilu yang akan datang akan ikut menentukan obsesi itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.