Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antara Hijriyah Dan Masehi (2)

Sabtu, 22 Agustus 2020 11:11 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Uraian dari beberapa ayat tersebut di atas menggambarkan kepada kita bahwa hijrah memiliki banyak arti, bukan hanya berarti mobilitas secara horizontal seprti hijrah fisik tetapi juga mobilitas secara vertical seperti digam barkan dalam dua ayat terakhir di atas.

Penggunaan kata hijrah di dalam Al-Qur’an dan hadis mengisyaratkan adanya sebuah motivasi tauhid, artinya hijrah meninggalkan sesuatu yang negatif kepada sesuatu yang positif. perintah tuhan untuk hijrah lebih ban yak dimaksudkan untuk memelihara dan menjaga akidah, bukan untuk menjauhi tekanan fisik.

Baca juga : Antara Hijriyah Dan Masehi (1)

Selain kata hijrah, juga ditemukan beberapa istilah lain yang secara literal artinya mirip tetapi secara kontekstual berbeda, misalnya kata habathayahbithu tetapi konotasinya negatif, seperti istilah yang digunakan allah ketika mengusir adam, Hawa, dan Iblis yang melakukan pelanggaran di surga, dikatakan: Ihbituhu minha jami’an (2: 38).

Kami berfirman:“Turunlah kalian semua dari surga itu! “/QS. Al-Baqarah/238). seperti kalender Miladiyah (Masehi) yang memiliki sejarah, maka kalender hijriyah juga memiliki sejarah tersendiri. perbedaan paling menonjol, kalender Miladiyah (M) menggunakan perhitungan matahari sebagai patokan, sedang kan perhitungan kalender Hijriyah (H) menggunakan perhitungan bulan.

Baca juga : Beradaptasi Dengan Musibah

Dibanding kalender H, kalender M lebih tua, karena dihubungkan dengan kelahiran nabi Isa atau Yesus Kritus menurut keyakinan umat kristiani. antara keduanya terpaut cukup panjang, sekitar 579 tahun, seperti yang baru saja kita saksikan, umat Islam memperingati tahun baru Hijriyah yang ke 1442 dan tahun baru Miladiyah yang ke 2020.

Bangsa Arab pra Islam menggunakan sistem penanggalan lunisolar dan tahun nya dihubungkan dengan peristiwa terpenting dalam tahun itu. Misalnya nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah.

Baca juga : Muslim Stateless (2)

Disebut tahun Gajah karena pada tahun itu terjadi kejadian dahsyat, yaitu musnahnya pasukan bergajah yang dipimpin langsung oleh raja abrahah dari Yaman. tahun-tahun berikutnya dicari lagi peristiwa penting yang terjadi di kawasan jazirah Arab yang bernilai penting.

Sampai pada masa Rasulullah SAW, para sahabat sering menggunakan momentum itu sebagai penanda tahun, misalnya ke jadian Bai’atul ’Aqabah pertama terjadi pada bulan Zulhijjah tahun ke 11 dari kenabian, Bai’atul ’aqabah kedua (kubra) terjadi dalam bulan Zulhijjah tahun ke 14 dari kenabian. sahabat lain secara tradis ional masih menggunakan penanggalan tradisi Arab. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.