Dark/Light Mode

Etika Politik Dalam Al-Qur’an (44)

Pelajaran Diplomasi Publik (9) Kenegarawan Nabi

Sabtu, 16 Maret 2019 12:34 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi, Rasul, dan sekaligus Kepala Pemerintahan atau Kepala Negara saat itu.

Di sinilah kekhususan atau keluarbiasaan Nabi karena dalam berbagai kapasitasnya ia menjadi teladan.

Bahkan dalam kapasitas dirinya sebagai pribadi misalnya sebagai suami dari isteri-isterinya, ayah dari anak-anaknya, dan dirinya sebagai seorang professional, misalnya sebagai Panglima Angkatan Perang, sebagai Hakim, sebagai Kepala Rumah Tangga, dan sebagai pendidik terhadap murid-muridnya.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (9) Memuliakan Tamu

Keseluruhan kapasitasnya dapat dicontoh oleh bukan hanya umatnya yang muslim, tetapi juga umat manusia secara umum.

Beberap contoh menyatu di dalam kapasitasnya, misalnya ketika Nabi Hijrah ke Yatsrib, kemudian diganti namanya oleh Nabi menjadi Madinah, atas undangan dua suku utama yaitu suku Aus dan suku Khazraj, kedua suku ini masing-masing meminta Nabi untuk bermukim ke lingkungan suku mereka.

Hampir saja terjadi konflik gara-gara memperebutkan Nabi. Untungnya Nabi memberikan solusi dengan mengatakan, kita putuskan berdasarkan unta ini. Di mana unta ini berhenti di situlah saya akan bermukim.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (8) Diplomasi dan Kesabaran

Unta yang membawa Nabi dibawa berkeliling kota Yatsrib dan akhirnya unta Nabi berhenti di suatu tempat yang kini menjadi masjid dan maqam Nabi. Kebetulan tempat itu persis berada di perbatasan geografis kedua etnik itu.

Subhanallah, perpecahan bisa terselesaikan. Nabi melihat tanda-tanda membahayakan kalau para pengungsi dari berbagai daerah terus membanjiri kota Yatsrib yang daya dukungnya terbatas itu.

Mengantisipasi ketegangan antara kelompok pengungsi dan pribumi, maka Nabi mengganti Nama kelompok ini dengan kaum Anshar (Penolong) untuk kelompok pribumi dan kaum Muhajirin (Orang-orang yang hijrah) dari Mekkah dan sekitarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.