Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (41)

Mencegah Permufakatan Jahat (2)

Jumat, 4 Desember 2020 00:08 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Sehubungan dengan ini Nabi juga pernah menegaskan dalam suatu Riwayat dari Suhail, dari bapaknya, mengatakan: Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami bahwa ia telah mendengar Nabi bersabda: Barangsiapa yang mencari tahu (mengintip) di rumah seseorang, lalu ia ditusuk matanya sehingga jadi buta, maka kebutaannya menjadi sia-sia (tidak ada hukuman). (HR Abu Daud, Sunan Abi Daud, Jilid 4, hal. 504).

Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat (1)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa suatu ketika sahabat Nabi bernama Abu Zar al-Gifari berkata: “Dahulu manusia seperti dedaunan yang tidak ada durinya, tetapi kemudian mereka menjadi duri-duri yang tidak ada daunnya”. Pernyataan ini secara tegas mengingatkan kita untuk berhati-hati karena seringkali ada orang dalam tahap awal persahabatan sangat baik nyaris tanpa cacat, namun kemudian ia menjadi jahat nyaris tanpa kebaikan. Kita diminta untuk berhati-hati memilih sahabat karena tidak mustahil akan menjadi musuh utama di belakang hari. Pernyataan Nabi dalam hadis-hadis di atas sangat penting untuk dicamkan bersama guna menghindari fitnah.

Baca juga : Tak Membedakan Warna Kulit (3)

Al-Qur’an sendiri sejak awal mengingatkan kita agar menghindari segala bentuk upaya yang bisa melemahkan satu sama lain. Di antara ayat-ayat itu ialah: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Q.S. al-Hujurat/49:6).

Baca juga : Tak Membedakan Warna Kulit (2)

Dalam ayat selanjutnya dikatakan: Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Hujurat/49:11-12).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.