Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tanda-tanda Main Kotor Dalam Pemilu

Kamis, 17 Januari 2019 06:26 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga hari yang lalu tiba-tiba muncul berita di sebuah stasiun televisi yang menayangkan jumpa pers pimpinan Ikatan Pilot Indonesia. Isinya para pilot yang tergabung dalam asosiasi tsb. menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo- Sandiaga Uno. Dalam hitungan menit, berita tsb. viral terutama di media sosial.

Pilot kok main politik? Apa tidak bahaya terhadap keamanan penumpang? Begitu pertanyaan yang banyak menghantui kepala masyarakat.Ternyata, berita itu hoax alias palsu. Pengurus Ikatan Pilot Indonesia yang “asli” dengan sigap menggelar jumpa pers, membantah keras berita palsu itu. Mereka menyatakan penerbang tidak ikut-ikutan main politik alias netral. Siapa yang sengaja merekayasa berita pilot main politik, kita tidak tahu.

Baca juga : Bukan Debat, Hanya Klarifikasi

Pada hari yang sama viral pula video berisikan lagu “Jogja Istimewa” yang ciptaan Marzuki Mohamad. Yang mengejutkan lagu yang dipopulerkan oleh Jogja Hip Hop Foundation, di dalam video tsb. digunakan oleh para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno untuk berkampanye.

Beberapa penggalan lirik lagu itu menjadi viral di media sosial. Dalam video terlihat sekelompok ibu menyanyikan penggalan lirik lagu “Jogja Istimewa” sambil mengacungkan dua jari. Marzuki memprotes, mengaku tidak pernah memberikan izin kepada siapapun menggunakan lagunya untuk kepentingan kampanye politik.

Baca juga : Upaya Mendiskreditkan TNI

Sekitar 10 hari yang lalu tersebar pula berita tentang sosok bernama Surya Margono. Ia diberitakan WNI keturunan Cina, berpangkat Marsekal TNI, dilantik di Istana oleh Presiden sebagai Direktur Bais. Dengan cepat saya bisa mengerti ke mana pembaca hendak digiring oleh pencipta berita ini; tidak lain tidak bukan sasarannya untuk menghantam Presiden Jokowi.

Benak publik hendak ditanamkan kepercayaan bahwa pemerintah Jokowi memang amat dekat dengan Tiongkok; sedemikin rupa sehingga Presiden Jokowi sampai melantik seorang Direktur Bais keturunan Cina di Istana. Orang yang tidak tahu apa itu Bais, hampir dipastikan, tergiring oleh opini yang jahat itu.

Baca juga : Kejahatan Mafia Impor

Bais singkatan Badan Intelijen Strategis, salah satu organ penting dari TNI yang (secara struktural) berada langsung di bawah Panglima TNI. Jangankan Direktur, Kepala Bais pun TIDAK PERNAH dilantik oleh Presiden, tapi Panglima TNI yang memimpin upacara Sertijab (serah terima jabatan).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :