Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Teror Bom Di Makassar

Senin, 29 Maret 2021 06:30 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat pemerintah dan masyarakat sedang giat-giatnya melakukan program vaksinasi, teror bom bunuh diri mengguncang Makassar Minggu pagi kemarin. Teror bom di depan Gereja Katedral sedikit banyak mengganggu pemulihan ekonomi. Tak ayal lagi peristiwa bom Makassar sontak menjadi perhatian kita semua. Kerja keras aparat keamanan sangat diharapkan dalam mengusut motif di balik bom bunuh diri. Hal ini untuk mengikis rasa takut dan kekhawatiran masyarakat akibat ulah teroris.

Baca juga : Perpanjangan Jabatan Abiyasa

Para teroris licik dan keji dalam menebar rasa takut. Dengan menggunakan strategi high profile dan high impact, mereka dengan mudah menciptakan spekulasi liar di tengah masyarakat. Sasaran bom adalah saudara-saudara kita yang sedang beribadah di Gereja Katedral menjelang perayaan Paskah. Target para teroris bukan saja mengadu domba antar umat agama. Akan tetapi high impact yang diharapkan adalah kekacauan politik di masa pendemi. Apalagi saat ini sedang terjadi kegaduhan politik seperti; isu kudeta partai, politik dinasti, isu perpanjangan masa jabatan presiden, pro kontra impor beras dan proses sidang tokoh ulama akan mudah dimanfaatkan sebagai konspirasi aksi teror mereka.

Baca juga : Ghosting Menerpa Banowati

“Kita mengutuk dan ikut berduka atas peristiwa bom bunuh diri, Mo,” celetuk Petruk. Romo Semar mengangguk pelan mengamini keprihatinan Petruk. “Aparat keamanan kita sudah berpengalaman menghadapi serangan teroris, Tole. Mulai dari Bom Bali, Mega Kuningan, hingga Bom Mako Brimob beberapa waktu lalu,” jawab Semar menenangkan. Kopi pahit dan singkong rebus seperti biasa menemani sarapan pagi Romo Semar. Kepulan rokok klobot membawa ingatan Romo Semar kepada kegaduhan yang terjadi kerajaan Wirata.

Baca juga : Berebut Wahyu Tohjali

Kocap kacarito, Prabu Matswapati memerintah kerajaan Wirata dengan adil dan bijaksana. Sebagai raja kerajaan tertua di Zaman Mahabarata, Matswapati atau Durgandana berperilaku ambeg paramarta. Namun, pada suatu ketika sang prabu pernah abai tidak mendengarkan jeritan para kawulanya. Perilaku menyimpang dan ingin berkuasa selamanya memicu kemarahan politisi kembar Kencaka Rupa dan Rupa Kenca.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.