Dark/Light Mode

Perpanjangan Jabatan Abiyasa

Senin, 22 Maret 2021 06:10 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana perpanjangan jabatan presiden muncul lagi di tengah berjibaku menghadapi pandemi, walaupun beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo telah menegaskan tidak tertarik dan ora mikir untuk maju lagi. Penambahan tiga periode secara kalkulasi politik sangat memungkinkan. Setidaknya diperlukan sepertiga suara anggota MPR untuk mengajukan tertulis perubahan pasal UUD. Isu jabatan presiden tiga periode kalau tidak dikelola dengan bijak akan menguras energi kita dan membuat bingung rakyat.

Baca juga : Ghosting Menerpa Banowati

Ada cerita menarik dari Belanda tentang kapan seorang pemimpin lengser keprabon atau mengundurkan diri. Perdana Menteri Mark Rutte sangat popular di mata rakyatnya karena kesederhanaannya. Mark Rutte tidak menempati rumah dinas yang disediakan pemerintah. Tetapi memilih tinggal di apartemen seperti kebanyakan orang. Rutinitasnya diawali dengan menyeduh kopi sendiri setiap pagi sebelum ke kantor. Sebagai pemimpin populis, dia tidak sungkan ke kantor naik kendaraan umum maupun bersepeda.

Baca juga : Berebut Wahyu Tohjali

Mark Rutte termasuk pemimpin cerdas dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Pada masa kepemimpinannya berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil. Hal ini membuat Belanda lebih makmur dibanding negara Barat lain yang sedang menghadapi krisis pandemi. Mark Rutte mengundurkan diri pada awal tahun 2021 karena telah membuat kebijakan salah. Sebagai Perdana Menteri secara sportif mengakui kesalahannya dan mengundurkan diri bersama kabinetnya.

Baca juga : Banjir Bandang Di Alengka

“Jadi boleh nambah tiga periode, Mo,” celetuk Petruk serius. Romo Semar tidak merta menjawab pertanyaan anaknya Petruk. Semar sedang sedih dan prihatin karena tim kebanggaan bulu tangkis Indonesia diusir dari turnamen All England. Atlet bulu tangkis kita harus jalan kaki dengan menenteng raket tanpa jemputan hotel. Udara dingin kota Birmingham bukan saja menusuk tulang tetapi merendahkan martabat sebagai duta bangsa. Nilai-nilai sportivitas sudah sirna dalam peristiwa tersebut. Ingatan Romo Semar tertuju kepada peristiwa lengsernya Abiyasa atau Prabu Kresna Dipayana sebagai raja di Hastina.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.