Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngayom Dan Ngayomi

Senin, 31 Mei 2021 06:17 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada dua model kepemimpinan sedang ngetren saat ini. Model ngayom yaitu pemimpin yang tidak mau mengambil risiko jika terjadi masalah. Pemimpin seperti ini akan berlindung minta pengayoman bosnya daripada harus membuat keputusan sendiri. Dalam ilmu manajemen modern disebut bermain aman atau play safe. Strategi mencari aman menjadi pilihan untuk menghindari konflik. Sehingga akan melahirkan budaya Yes Man atau Asal Bapak Senang. Budaya Yes Man tidak tulus karena laporan yang diberikan tidak akurat. Bisa dibayangkan kalau sebuah keputusan mengacu kepada laporan tidak benar. Akibatnya keputusan tersebut tidak tepat atau salah sasaran.

Di sisi lain model, ngayomi adalah pemimpin berani mengambil risiko atas keputusan yang dibuatnya. Dia tidak peduli dengan intervensi maupun tantangan dari pihak lain. Selama keputusan tersebut untuk ngayomi rakyat banyak maka tidak akan mundur.

Baca juga : Hakikat Lebaran Bagi Bima

“Kalau pemimpin panggung, Mo,” tanya Petruk, sambil cengengesan. Romo Semar kurang semangat untuk bicara tentang kepemimpinan. Walaupun saat ini banyak sekali model pemimpin panggung. Pemimpin lebih mementingkan panggung dan liputan media sosial daripada kerja nyata. Sebetulnya Romo Semar sedang galau dengan maraknya pro dan kontra Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di tubuh KPK. Kalau konflik sampai berlarut-larut, kapan KPK memburu koruptor.

Seperti biasa kopi pahit dan pisang rebus setia menemani sarapan pagi Romo Semar. Lintingan klebak menyan membuat suasana pagi yang dingin menjadi hangat. Pikiran Romo Semar flash back ke zaman Mahabarata. Prabu Duryudana merupakan contoh pemimpin yang tidak bisa mengayomi rakyatnya.

Baca juga : Belajar Mudiknya Pandawa

Kocap kacarito, Prabu Duryudana adalah raja agung dari kerajaan Hastina. Selain itu Duryudana merupakan pemimpin klan Kurawa. Dari awal, naiknya Prabu Duryudana tidak mulus dan tidak diterima kawula Hastina. Karena Duryudana ingkar janji kepada satria Pandawa. Seharusnya kerajaan Hastina separuh harus diberikan kepada satria Pandawa. Akan tetapi Duryudana tidak mau memberikan sebagian wilayah Hastina kepada anak-anak Pandu.

Hati nurani Duryudana ibaratnya sudah tertutup oleh nafsu angkara murka. Dalam setiap persidangan agung tidak pernah memikirkan bagaimana mensejahterakan para kawula. Yang ada adalah bagaimana cara menyingkirkan para Pandawa agar kelak tidak menuntut kembalinya kerajaan Hastina. Berbagai cara ditempuh untuk dapat mengalahkan para Pandawa. Mulai dari mencari senopati sakti untuk diajak berkoalisi melawan kesaktian pasukan Pandawa.

Baca juga : Jangan Sampai Terjadi Kutukan Zaman Karna Pala

Para sesepuh kerajaan seperti Resi Bisma dan Pandito Durna sudah mengingatkan untuk mengembalikan sebagian wilayah kerajaan kepada adik-adiknya Pandawa. Supaya Prabu Duryudana bisa fokus membangun kerajaan. Selain itu untuk mencegah terjadinya perang saudara yaitu perang Baratayuda. Tapi saran dari para sesepuh tersebut tidak didengar. Duryudana memilih saran dari patih Sengkuni yang terkenal jahat dan keji terhadap Pandawa.

“Duryudana menggunakan kekuasaan untuk menindas Pandawa, Mo,” sela Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Betul, Tole. Seharusnya kekuasaan digunakan untuk mengayomi dan menyejahterakan rakyat,” jawab Romo Semar. Tugas seorang pemimpin harus bisa mengayomi kawulo. Artinya melindungi rakyat. Sehingga rakyat merasa ayom dan ayem serta jinem. Kawulo merasa terlindungi, terpenuhi kebutuhan hidupnya dan sejahtera lahir dan batin. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.