Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wokeisme Dan Nabi Palsu

Senin, 19 April 2021 06:12 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Obsesi lahirnya paham wokeisme dipicu oleh transformasi budaya dan ekonomi begitu cepat. Wokeisme adalah pemahaman tentang agama baru seperti provokasi yang dilakukan oleh Joseph Paul Zhang. Selain menistakan agama Islam, Paul mengaku sebagai nabi ke-26 untuk menyempurnakan ajaran nabi sebelumnya. Ajaran agama baru ini menyamar dengan kedok kasih sayang dan keadilan. Padahal ideologi yang diajarkan adalah murni kejahatan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya maupun agama. Kemajuan teknologi mendorong wokeisme menyebar masuk ke berbagai lini masyarakat melalui budaya.

Baca juga : Mitigasi Bencana Antaboga

“Mungkin stres karena pandemi, Mo. Mengaku sebagai nabi," celetuk Petruk. Romo Semar diam tidak menanggapi komentar anaknya Petruk. Romo Semar sedang galau dengan gonta-ganti peraturan warga yang mau mudik. Ada pejabat yang memperbolehkan mudik sebelum tanggal 6 Mei. Besoknya langsung diralat tidak diperbolehkan mudik. Romo Semar sebagai pamong menjadi tempat berkeluh kesah wong cilik. Selama bulan suci Ramadan, Romo Semar sengaja tidak mengisap rokok klobotnya. Romo Semar flashback ke zaman Mahabarata di mana kerajaan Hastina kedatangan Begawan Dora Wacana sebagai utusan dewa.

Baca juga : Aksi Lone Wolf Mustakaweni

Kocap kacarito, Prabu Duryudana khawatir dengan semakin dekatnya perang saudara yaitu perang Baratayuda. Perang antardarah Barata satria Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan tahta kerajaan Hastina. Dari segi jumlah pasukan, Kurawa jauh lebih besar dibanding dengan kekuatan Pandawa. Belum lagi kekuatan dari kerajaan sekutu Kurawa yang bersedia membantu melawan pasukan Pandawa. Di sisi lain, kesaktian para satria Pandawa tidak bisa dianggap remeh.

Baca juga : Teror Bom Di Makassar

Itu sebabnya kehadiran Begawan Dora Wacana di kerajaan Hastina membuat gembira Prabu Duryudana. Dora Wacana mengaku sebagai utusan para dewa dapat membatalkan perang Baratayuda. Sebagai syarat batalnya Baratayuda, Prabu Duryudana harus dapat menghadirkan para Pandawa ke kerajaan Hastina. Selain itu ada syarat lain untuk batalnya perang saudara yaitu perlu tumbalnya Prabu Kresna dan Semar. Karena kedua pamong Pandawa inilah sebagai penyebab terjadinya perang saudara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.