Dark/Light Mode
Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (4)
Lingkungan Politik Santri (3)
RM.id Rakyat Merdeka - Santri dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia sudah melewati beberapa fase penting politik kebangsaan, yaitu fase Orde Lama dan fase Orde Baru. Kedua Orde ini memberikan dua trend yang berbeda di dalam pemaknaan “umat”.
Baca juga : Lingkungan Politik Santri (2)
Secara gramatika, umat berasal dari bahasa Hebrew (Ibrani), alef dan mem yang berarti cinta, berkah cinta yang amat mendalam. Dari akar kata ini lahir kata ummy (cinta kasih, ibu), amama (keterdepanan), imam (pemimpin berwibawa), ma’mum (pengikut yang setia), imamah (peraturan yang mengatur antara imam dan ma’mum), dan keseluruhannya ialah ummah, yakni sebuah komunitas yang diikat oleh cinta yang amat luhur seperti cinta kedua orang tua, ada visi dan misi berkemajuan, ada pemimpin arif daan berwibawa, dan makmum yang santun dan loyal, serta kepemimpinan yang ideal di dalamnya.
Baca juga : Lingkungan Politik Santri (1)
Pada masa pemerintahan Orde Baru, posisi umat Islam termasuk santri di dalamnya, sangat tidak menguntungkan. Kaum santri tidak hanya tersingkir secara formal dalam sistem kepartaian, dipinggirkan dalam konteks ideologi negara, tersudut dalam isu-isu politik etnis dan agama, tetapi juga dipandang tidak memperoleh manfaat dalam laju pembangunan ekonomi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.