Dark/Light Mode

Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (4)

Lingkungan Politik Santri (3)

Kamis, 5 Agustus 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Dalam periode ini, umat Islam didukung penuh oleh militer khususnya (Angkatan Darat). Sebaliknya kaum militer juga didukung oleh komunitas santri.

Beberapa catatan menyebutkan, umat Islam berada pada posisi terdepan dalam setiap perjalanan sejarah politik dari masa ke masa, serta dalam setiap proses peralihan kekuasaan. Tidaklah berlebihan jika umat Islam Indonesia selalu berharap, perubahan politik akan diikuti dengan perubahan positif posisi mereka dalam politik.

Baca juga : Lingkungan Politik Santri (2)

Akan tetapi, da­lam perjalanan selanjutnya, rezim Orde Baru mengembangkan tujuannya send­iri dan meletakkan kepentingan umat Islam dalam posisi subordinat, bahkan direkayasa sedemikian rupa sehingga peran Islam semakin dibatasi untuk tidak menghalangi teraktualisasinya kepentingan rezim yang berkuasa.

Wacana politik dan Islam di Indonesia pada masa Orde Baru selalu menjadi wacana aktual dan merupakan khazanah keilmuwan yang masih banyak perlu diteliti, terutama ketika kita memasuki dekade tahun 1990-an serta dengan adanya suatu gejala pasca Pemilu 1992 di mana Islam menjadi suatu kekuatan politik yang harus diperhitungkan oleh banyak pihak, sekalipun tidak disertai oleh adanya satu partai politik Islam seperti pada masa pasca kemerdekaan.

Baca juga : Lingkungan Politik Santri (1)

Posisi santri pada saat ini sedang berada di persimpangan jalan, antara mengikuti nasehat guru spiritual (kiyai) di pondok atau kepentingan dan daya tarik fragmatisme perguruan tinggi yang cenderung mengadopsi pendidi­kan tinggi sekuler di Barat. Sebagian di antara mereka melanjutkan pendidikan tingginya ke fakultas-fakultas agama Islam, dan atau tahfiz Al-Qur’an. Sebagian lagi melanjutkan pendidikannya di Timur Tengah, khususnya di Mesir, dengan perguruan tinggi terbesarnya, Universitas Al-Azhar, Cairo.

Sebagian lainnya melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri, khususnya di AS, Canada, dan Eropa. Mereka semua sudah selesai di luar negeri, yang lainnya diselesaikan juga secara lokal di Tanah Air. Kini mereka sedang berasimilasi dengan teman-teman mereka yang baru pulang dari luar negeri. Mereka inilah yang melahirkan pencitraan baru dunia Islam, terutama sesudah 11/9 di AS. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.