Dark/Light Mode

Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (10)

Tantangan Kelas Menengah Santri

Selasa, 31 Agustus 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Dalam era Gus Dur banyak sekali santri keluar dari lingkungan pondok pesantren dan mendapatkan pekerjaan sambilan sebagai voluntary dengan dukungan dana dari berbagai founding dari dalam dan luar negeri. Para elit pesantren di era popularitas Gus Dur banyak yang hidup lebih sejahtera secara ekonomi. Salahsatu kelebihan Gus Dur ialah kemampuan membangun jaringan yang begitu luas dan bukan hanya untuk dirinya tetapi untuk komunitas luas, khususnya para santri.

Baca juga : Menghitung Santri Kelas Menengah (2)

Namun begitu Gus Dur meninggal, kelas menengah santri banyak yang terpaksa merubah strategi, dari tadinya mengandalkan power Gus Dur ke power penguatan diri sendiri. Apalagi setelah Partai Keadilan Bangsa (PKB) yang pernah didirikan Gus Dur mengalami kecelakaan sejarah. Kelas menengah santri banyak yang mencari figur sandaran baru dan terkadang berbeda samasekali dengan background tradisi pesantren. Ini semua dilakukan demi kelangsungan kultur baru yang pernah dinikmati selama ini.

Baca juga : Menghitung Kelas Menengah Santri (1)

Semua ada hikmahnya. Tidak sedikit jumlah para kelas menengah santri yang meng-upgrade dirinya sendiri guna menghadapi tantangan zaman. Ternyata dengan modal sosial dan agama yang dimiliki kelompok masyarakat ini menunjukkan tanda-tanda positif. Dari tadinya sosok yang sangat terikat dengan figur sentral menjadi seorang professional yang memilki dirinya sendiri. Ahlan wasahlan wahai kelas.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.