Dark/Light Mode

Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (2)

Selasa, 12 Oktober 2021 06:40 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Harus selalu diingat bahwa jihad yang diperkenalkan Nabi ialah jihad yang mengintegrasikan antara ijtihad dan mujahadah. Ijtihad ialah perjuangan untuk menyelesaikan persoalan melalui akal dan pikiran yang sehat dan obyektif. Mujahadah ialah perjuangan mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh mengerahkan kecerdasan emosional-spiritual.

Baca juga : Belajar Dari Strategi Kemenangan Nabi (1)

Dengan demikian, jihad yang sesung­guhnya ialah kombinasi perjuangan fisik (jihad), perjuangan akal/logika (ijtihad), dan perjuangan batin (mu­jahadah). Jika salah satunya hilang, maka itu bukan jihad. Orang-orang yang sudah menggunakan ketiga unsur tersebut lalu jadi korban di medan jihad, maka itulah disebut syuhada’, bentuk jamak dari syahid, yang berarti orang yang mati syahid.

Baca juga : Mencontoh Kenegarawan Nabi SAW (2)

Tidak semua orang yang mati da­lam suatu perjuangan, yang biasa diistilahkan dengan Pahlawan Kusuma Bangsa, bisa disebut syuhada’. Para pahlawan yang dikuburkan di Taman Pahlawan Nasional pun, belum tentu keseluruhannya bisa disebut syuhada’, meskipun harapan kita sebagai generasi pelanjut berharap seperti itu.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.