Dark/Light Mode

Mayoritas-Minoritas dalam Islam (1)

Jumat, 1 Oktober 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu mayoritas dan minoritas masih ser­ing menjadi perbin­cangan di masyarakat. Apakah itu dilihat dari segi agama, et­nik, bahasa, dan pri­mordialisme lainnya. Bahkan terkadang isu mayoritas sering dijadikan legitimasi untuk melakukan sesuatu yang tidak adil terhadap kelompok minoritas.

Baca juga : Bentuk-bentuk Penistaan (2)

Sebaliknya juga, kelompok minoritas sering mendramatisasi sesuatu secara berlebihan terhadap kelompok mayori­tas. Tentu saja kedua hal ini tidak sehat di dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga : Bentuk-bentuk Penistaan

Dalam lintasan sejarah, Nabi tidak pernah memperkenalkan istilah kelom­pok mayoritas-minoritas (aktsariyah-aqalliyah). Baik ketika ia menjadi kel­ompok minoritas di Mekkah, maupun ketika menjadi kelompok mayoritas di Madinah.

Baca juga : Menayangkan Wajah Nabi (2)

Istilah kelompok mayoritas-minoritas muncul dalam dunia Islam, menurut Dr. Kamal Said Habib, dikenal da­lam pemerintahan Dinasti Utsmani (Kerajaan Ottoman) Turki ketika bers­inggungan dengan beberapa kelompok masyarakat/negara yang berada di bawah kelompok protektorat negara-negara besar Eropa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.