Dark/Light Mode

“Selain NU Salah Semua”

ANWAR ABBAS : Pernyataan Pak Said Aqil Di Luar Akal Sehat, Saya Minta Ucapannya Ditarik

Rabu, 30 Januari 2019 11:10 WIB
“Selain NU Salah Semua” ANWAR ABBAS : Pernyataan Pak Said Aqil Di Luar Akal Sehat, Saya Minta Ucapannya Ditarik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj soal imam masjid hingga pengurus kantor urusan agama (KUA) seharusnya dari NU memicu kontroversi, di kalangan umat Islam. 

Di era Presiden Jokowi, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang paling mesra dengan pemerintah saat ini boleh dibilang hanya NU. 
Sehingga tak aneh, ketika pernyataan pucuk pimpinan NU yang terkesan ingin mendominasi seluruh kegiatan ritual peribadatan akan memicu polemik.
 
Pasalnya, di Indonesia terdapat banyak ormas Islam dan bukan hanya NU. Pernyataan Said Aqil jelas memantik reaksi ormas Islam lainnya. Beberapa ormas Islam berharap agar polemik ini dihentikan cukup sampai di sini. Sebab apabila situasi itu dibiarkan, maka akan mengancam persatuan dan keru¬kunan bangsa. Apalagi, pada saat ini, memasuki masa kampanye Pemilu 2019. Gesekan antar masyarakat atau kelompok rentan terjadi. Kini kontroversi itu kadung bergulir. Dan agak sulit untuk menyetopnya, karena kadung bergulir jadi pembicaran publik. Berikut ini pernyataan lengkap KH Said Aqil Siradj dan Ketua PP Muhammadiyah;

Baca juga : MALEM SAMBAT KABAN : Kami Semua Tidak Mungkin Harus Sama

Bagaimana tanggapan Anda soal pernyataan Ketum PBNU Said Aqil? 
Pernyataan KH Said Agil Siradj yang menyatakan bahwa imam masjid, khatib, KUA, menteri agama harus dari Nadhatul Ulama (NU), dan kalau dipegang selain NU salah semua, jelas sangat saya sesalkan. Pernyataan ini jelas tidak mencerminkan akal sehat.

 Saya yakin, pernyataan ini adalah pernyataan dan sikap pribadi dari Said Aqil, dan bukanlah sikap dari NU. Karena kalau ini juga menjadi sikap NU, maka negeri ini akan ada dalam bahaya. Untuk itu saya meminta agar Pak Said Aqil menarik ucapannya, agar negeri ini tidak rusuh. Karena ucapannya tersebut jelas-jelas sangat mengancam persatuan dan kesatuan umat. 

Baca juga : YUSRIL IHZA MAHENDRA : Ekspresi Pribadi Tidak Boleh Libatkan Institusi

Ngeri sekali kalau pernyataan Said Aqil itu bisa mengancam persatuan dan kesatuan umat. Memangnya sebelumnya ada kesepakatan apa hingga bisa memicu itu? 
Saya dengan Pak Slamet Effendi Yusuf, Wakil Ketua Umum PBNU pada masanya aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI), salah satu misi yang kami sepakati, dan ingin kami usung saat itu adalah, bagaimana mempersatukan umat.

Kita boleh saja berbeda kelompok dalam organisasi kita masing-masing. Tapi di antara kita harus ada persatuan dan kesatuan. Dan salah satu yang merusak persatuan dan kesatuan kita adalah dalam hal membagi. Selama ini kata beliau, kita hebat dalam tambah, kali, dan kurang, tapi kita lemah dalam bagi-membagi. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.