Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mantan Direktur WHO Berbagi Pengalaman Merawat 8 Pasien Isoman Di Rumah

Senin, 14 Februari 2022 09:11 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama berbagi pengalaman merawat 8 pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Agar setidaknya bisa menjadi panduan bagi masyarakat, untuk merawat pasien Covid di rumah.

"Sabtu 5 Februari, dimulai dengan 6 orang yang positif Covid-19 di rumah saya, cucu saya, pengasuhnya, dan lalu 4 orang staf lain di rumah. Dalam perjalanan seminggu maka bertambah 2 orang lagi yaitu anak dan menantu saya, sehingga total 8 orang," ungkap Prof. Tjandra, Senin (14/2).

Minggu (13/2) kemarin, semua yang isoman itu sudah di-PCR ulang. Hasilnya, 4 sudah negatif dan 4 lagi masih tetap positif.

"Dari pengalaman saya, mereka yang nilai CT awalnya mendekati 30 atau sudah di atas 30, hasil PCR-nya negatif dalam waktu seminggu," kata Prof. Tjandra.

Mayoritas anggota keluarga Prof. Tjandra yang isoman itu nyaris tanpa gejala apa-apa. Kecuali, kecuali sang cucu yang sempat demam 1 hari saja, dan ayahnya pernah agak demam beberapa jam.

Baca juga : Kasus Kematian Harian Tembus 100, Mantan Direktur WHO Minta Pemerintah Lakukan 5 Hal Ini

"Penanganannya hanya antipiretik penurun panas saja," ujar Prof. Tjandra.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu menjelaskan, setelah seminggu, hasil tes PCR sang cucu dan ayahnya masih positif. Meski sudah tanpa gejala sama sekali.

"Nilai CT PCR cucu saya dalam seminggu tidak banyak berubah. Tapi memang, pemeriksaan pertama dan kedua dilakukan di laboratorium berbeda. Yang pertama, menilai E dan RdRp. Sementara yang kedua, menilai ORF1b dan N2. Minggu depan, saya akan ulang di laboratorium yang sama, supaya lebih mudah komparasinya," beber Prof. Tjandra.

Penanganan isolasi mandiri di rumah, sama seperti prinsip yang sudah dikenal luas. Semua terpisah dan tidak ada kontak dengan penghuni rumah lain yang sehat.

"Tentu, tidak ada kontak dengan saya dan istri yang sudah berusia di atas 65 tahun, yang alhamdulillah sehat-sehat saja.," ucap Prof. Tjandra.

Baca juga : Tantangan Bisnis Berubah Cepat, Perusahaan Sawit Kudu Siap-siap

Setiap pagi, lanjutnya, 8 anggota keluarga yang isoman itu berjemur, makan bergizi, ngobrol lewat WhatsApp dan sebagainya.

Dari 8 pasien isoman itu, 6 di antaranya sudah pernah terinfeksi Covid pada Desember 2020. Ketika itu, 5 di antaranya langsung mendapat vaksinasi lengkap, setelah sembuh.

Kecuali, cucu tercinta yang saat ini baru berusia 5 tahun.

"Jadi, lima orang di rumah saya terkena Covid-19 dua kali, re-infection, sesuai perangai Omicron. Meski mereka sudah divaksinasi," tutur Prof. Tjandra.

Mantan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan ini menambahkan, saat terkena Covid pada Desember 2020, hasil PCR-nya sudah negatif dalam seminggu. 

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Pelaksanaan Festival Vaksinasi Gratis Di Sultra

Tapi sekarang, situasinya berbeda dan masih positif juga. Semoga, bisa negatif secepatnya.

"Tentu, banyak faktor yang membuat konversi PCR-nya lebih lama dibanding tahun lalu. Belum tentu karena variannya. Mungkin karena viral load dan lain sebagainya," terang Prof. Tjandra.

Untuk diketahui, anak dan menantu Prof. Tjandra berprofesi sebagai dokter. Sehingga, mereka sudah mendapat vaksin booster beberapa bulan lalu. Tapi, tetap saja, saat ini mereka kena Covid-19.

"Mungkin memang, yang masuk ke tubuh sekarang adalah varian Omicron, dengan segala karakteristiknya yang sudah dikenal luas," pungkas Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.