Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kampanye Komunikasi Digital, Stop TB Partnership Indonesia Tingkatkan Kesadaran Orang Dengan Gejala TBC
Senin, 21 Februari 2022 13:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pada 2021, ketika pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua di Tanah Air, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat Indonesia sebagai negara peringkat ketiga di dunia yang menyumbang 824.000 pasien TBC.
Namun, jumlah orang dengan gejala TBC yang diobati merosot di masa pandemi. Pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 384.025 kasus atau sekitar 47 persen.
Capaian penemuan kasus ini menurun 178.024 dari tahun 2019. Padahal sekitar 8 persen angka kejadian TBC dunia berada di Indonesia.
Baca juga : Kebutuhan Transportasi Meningkat, Pupuk Indonesia Pastikan Kelancaran Distribusi
Mengawali tahun 2022, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) memulai kampanye komunikasi digital sebagai strategi promosi kesehatan untuk mengurangi risiko berat dari penyakit Tuberkulosis.
Kampanye digital ini selaras dengan program kampanye Temukan-Obati-Sampai-Sembuh (TOSS) TBC dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). STPI menyelenggarakan kampanye #141CekTBC untuk meningkatkan pengetahuan, pandangan, dan sikap masyarakat Indonesia yang mengalami gejala TBC, terutama di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk mendorong kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah memeriksakan dirinya bila mempunyai gejala batuk terus menerus selama 14 hari atau lebih ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Baca juga : Harga Kedelai Naik, Syarief Dorong Kebijakan Kemandirian Pangan
Kesadaran yang rendah ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan TBC dan tentang lama pengobatan, stigma, serta pandangan bahwa seseorang bisa menerima pengobatan tanpa melakukan tes atau diagnosis terlebih dahulu.
Mengajak untuk lebih peka dan sadar dengan berbagai gejala umum Tuberkulosis, Stop TB Partnership Indonesia menggaungkan cara skrining gejala aktif TBC secara mandiri dengan mengingat #141CekTBC, atau "Jika 14 hari Batuk Tak kunjung Reda, 1 Solusi, Cek Dokter Segera!".
Dengan begitu, masyarakat menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan. Kampanye ini didukung oleh deretan fitur yang bisa membantu masyarakat memahami tentang penyakit Tuberkulosis.
Baca juga : KPK Fasilitasi Polda Sumut Periksa Bupati Langkat Soal Kerangkeng Manusia
Seperti fitur Chatbot yang segera bisa diakses dari website dan Whatsapp. Fitur ini bisa membantu masyarakat mendapatkan panduan identifikasi TBC sejak dini, mengetahui lokasi fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan di layanan dengan fasilitas diagnosis, sampai berbicara langsung dengan dokter melalui rekanan e-health platform.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya