Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ngeri, Kalau Cacar Monyet Jadi Patogen Manusia, Nyerang Anak-anak & Kelompok Imunitas Rendah
Senin, 30 Mei 2022 08:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, risiko penyakit cacar monyet (monkeypox) terhadap kesehatan masyarakat di tingkat global saat ini, tergolong moderat.
Hal ini disampaikan WHO, menyusul maraknya kasus cacar monyet di banyak negara, yang sebetulnya bukan wilayah endemik penyakit tersebut.
"Namun, risiko penyakit ini dapat menjadi tinggi, bila virus penyebab cacar monyet berkembang menjadi patogen manusia, dan menyebar ke kelompok rentan seperti anak-anak dan orang dengan gangguan sistem imun," demikian pernyataan WHO, seperti dikutip Reuters, Senin (30/5).
Baca juga : Erick Gelar Pasar Murah Di Pasuruan, Demi Pemerataan & Keseimbangan Pasar
Per 26 Mei, WHO telah menerima laporan 257 kasus terkonfirmasi dan 120 kasus suspek dari 23 negara yang bukan wilayah endemi cacar monyet. Sejauh ini, tak ada laporan kematian dalam kasus tersebut.
WHO juga mengatakan, kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba sekaligus di beberapa negara non-endemik menunjukkan penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu, dan kejadian yang semakin parah baru-baru ini.
Dalam situasi ini, WHO berharap, jumlah kasus yang dilaporkan bisa lebih banyak lagi. Menyusul meningkatnya surveilans di negara-negara endemik dan non-endemik.
Baca juga : Kemhan Rusia Ngaku Nyerang Kilang Minyak & Fasilitas BBM Di Odesa
Monkeypox adalah penyakit menular yang cenderung bergejala ringan, dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika.
Penyakit ini menyebar melalui kontak erat, sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi mandiri dan menjaga kebersihan.
Mayoritas kasus saat ini, banyak terdeteksi di Inggris, Spanyol dan Portugal.
Baca juga : Partai Senayan Ditantang Gunakan Hak Interpelasi
"Sebagian besar kasus yang dilaporkan, sejauh ini tidak memiliki hubungan perjalanan yang mapan ke daerah endemik. Penyakit ini juga telah mendapatkan akses layanan perawatan primer atau kesehatan seksual," pungkas WHO. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya