Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Elegan Dan Glamornya Wastra Bali Koleksi Desainer Denny Wirawan

Senin, 3 Oktober 2022 21:00 WIB
Koleksi 25 tahun Koleksi Denny Wirawan
Koleksi 25 tahun Koleksi Denny Wirawan

RM.id  Rakyat Merdeka - Bertajuk Langkah, perancang mode Denny Wirawan mengeluarkan koleksi terbarunya sebagai tanda perjalanan karier ke 25 tahun. Kali ini koleksi rancangannya mengangkat keindahan wastra (kain) dari Bali.

“Kain-kain Bali yang saya pilih, beberapa memiliki cerita serta nilai-nilai yang menarik,” ujar Denny, Senin (3/10).

Koleksi ini terdari dari 52 karya yang akan menggunakan berbagai kain Bali di antaranya kain tenun endek, kain gringsing, kain songket, yang akan dipadukan dengan batik Kudus, dan dihadirkan dalam tiga sequence. Seluruh material didapatkan langsung dari tangan perajin di berbagai pelosok Bali, melalui perjalanan yang dilakukan oleh Denny.

Baca juga : Relawan Gelar Konsolidasi, Puan Makin Berkibar Di Jawa Timur

Dalam sequence pertama menampilkan koleksi ready-to-wear, Denny banyak menggunakan tenun endek. Yang unik, tenun endek yang digunakan sebagian menggunakan proses pewarnaan alam, sehingga turut mendukung upaya ramah lingkungan di Singaraja.

Lalu pada sequence kedua, Denny memilih helaian kain gringsing yang didapatkannya dari perajin di Karangasem untuk dipadukan bersama batik Kudus. Kain gringsing yang merupakan jenis kain warisan kebudayaan kuno Bali, biasa dipakai dalam upacara khusus.

“Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu, saya mengkreasikannya tanpa memotong helaian kain gringsing tersebut,” katanya lagi.

Baca juga : Hiburan Dengan Konsep Nuansa Bali, Kini Hadir di Jakarta

Dan pada sequence tiga, Denny menggunakan kain songket Bali. Selain memilih kain songket dengan proses pewarnaan alam, ada pula kain songket yang dibuat dengan prinsip sustainable fashion pada material benangnya.

“Jadi, pada jalinan lungsin dan pakan tenun, benang pakan menggunakan sisa-sisa benang limbah yang dipintal ulang. Hasilnya, akan terlihat perpaduan warna yang unik jika dilihat dari dekat,” jelas dia lagi.

Kain songket ini khusus dibuat oleh perajin dari daerah Sidemen. Selain itu, ada pula teknik pembuatan kain songket yang dicelup dengan menggunakan pewarna alam setelah proses penenunan selesai. Sehingga tekstur kain lebih lembut sehingga nyaman dikenakan, dan harmoni warnanya terlihat menyatu.

Baca juga : Respon Kasus Amoral Oknum, Wamenag Ajak Masyarakat Kawal Reputasi Pesantren

“Konsistensi Denny menghadirkan wastra Indonesia dan mengubah helaian kain menjadi sebuah pakaian. Kecintaannya inilah sejalan dengan visi dan misi kami untuk mengajak masyarakat mencintai serta melestarikan kebudayaan Indonesia yang sangat beragam,” tambah Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.

Sebagai pelengkap keseluruhan koleksi, Denny membuat perhiasan yang terinspirasi dari perhiasan otentik Bali yang dikreasikan lebih modern di perajin perhiasan yang ada di Solo, serta dua area di Bali, yaitu di Celuk dan Bangli.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.