Dark/Light Mode

Top! PresUniv Jadi Universitas Paling Diminati Mahasiswa Asing

Selasa, 7 Februari 2023 20:34 WIB
Mahasiswa asing President University. (Foto: Ist)
Mahasiswa asing President University. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak tahun 2017 hingga 2022, President University (PresUniv) berhasil mempertahankan capaian sebagai perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing tingkat sarjana (S1) terbanyak se-Indonesia.

Ini berarti selama lima tahun berturut-turut Presuniv sekaligus menjadi perguruan tinggi yang paling diminati oleh mahasiswa asing untuk melanjutkan kuliahnya di jenjang S1 dibandingkan dengan berbagai perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia.

Merujuk data Kemendikbud tahun 2017 sebanyak 6,9 persen dari seluruh mahasiswa asing S1 yang kuliah di Indonesia memilih PresUniv sebagai kampus pilihannya. Pada tahun 2018, persentasenya meningkat lagi menjadi 7,2 persen. Kemudian untuk 2019 persentasenya naik menjadi 8,3 persen.

Untuk 2020, tidak ada mahasiswa asing yang mendaftar kuliah S1 di Indonesia. Ini karena pandemi Covid-19. Setahun kemudian, yakni tahun 2021, ada 3.896 mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia. Dari seluruh jumlah tersebut, sebanyak 5,3 persen di antaranya memilih melanjutkan kuliahnya di PresUniv.

Baca juga : Luhut Percaya, NU Jadi Kekuatan Besar Ekonomi Di Masa Depan

Kemudian untuk 2022, Direktorat Kelembagaan mencatat dari seluruh mahasiswa asing yang kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, sebanyak 8,8 persen memilih untuk kuliah di Presuniv. Persentase ini bahkan menjadi capaian tertinggi bagi PresUniv jika dibandingkan dengan persentase tahun-tahun sebelumnya.

Apa yang membuat banyak mahasiswa asing tertarik untuk melanjutkan kuliah S1-nya di PresUniv? Mahasiswa asal Vietnam, Van Vung Pham atau biasa disapa Arthur mengatakan, alasan dirinya tertarik kuliah di Presuniv karena perkuliahannya menggunakan bahasa Inggris. “Saya percaya, jika bisa berbahasa Inggris, kelak karier saya ke depan pasti akan lebih baik,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Ronald Do Thanh Tung. Mahasiswa asal Vietnam yang kuliah di Program Studi Teknologi Informasi itu tertarik ke PresUniv karena sistem perkuliahannya yang menggunakan bahasa Inggris “Kalau bicara pengetahuan dalam bidang komputasi, saya sudah bisa melakukan pemrograman. Jadi, yang paling saya butuhkan adalah kemampuan berbahasa Inggris,” bebernya.

Sementara, Rektor PresUniv Prof. Dr. Chairy mengatakan, kemampuan berbahasa Inggris adalah kemampuan paling mendasar yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin kuliah di PresUniv. “Ini karena sejak awal Presuniv sudah mencanangkan diri sebagai international university,” tegas Chairy.

Baca juga : Penyidik Konfirmasi Lukas Enembe Soal Barbuk Yang Disita KPK

Meski begitu, ketika bergabung dengan PresUniv, ada saja mahasiswa asing maupun asal Indonesia yang masih kurang fasih dalam berbahasa Inggris. Menurut dia, belajar bahasa Inggris itu persis seperti orang belajar berenang. Cara paling cepat bagi setiap orang yang ingin bisa berenang adalah bukan belajar teori berenang di dalam kelas, tetapi langsung menceburkan diri di kolam renang.

“Begitulah metode yang kami terapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris,” bebernya.

Maka, sejak semester pertama, semua kegiatan perkuliahan dan kegiatan apa pun di Presuniv langsung menggunakan bahasa Inggris. Materi perkuliahan di kelas, saat mengerjakan tugas, menyampaikan materi presentasi, diskusi kelompok, hingga saat ujian, menyusun tesis, dan saat sidang tesis, semua menggunakan bahasa Inggris. Begitu pula untuk kegiatan non akademik, seperti berbagai lomba, aktivitas klub dan organisasi kemahasiswaan, semua menggunakan bahasa Inggris.

Kemampuan berbahasa Inggris seluruh mahasiswa juga semakin terasah karena pada tahun pertama mereka semua diwajibkan untuk tinggal di asrama. Selama di asrama, akan ada banyak kegiatan yang membuat mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing saling berinteraksi satu sama lain.

Baca juga : Sodetan Ciliwung Diyakini Ampuh Atasi Banjir Di DKI

Dalam kondisi demikian, bahasa yang mereka pakai untuk berdialog adalah bahasa Inggris. “Jadi, karena lingkungan memaksa seluruh mahasiswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris, maka kemampuan mereka pun semakin terasah,” tegas Chairy.

Hadirnya mahasiswa asing bukan hanya meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, tetapi juga menciptakan lingkungan internasional.

Kemampuan berinteraksi dan terekspos dengan lingkungan internasional juga sangat penting bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai profesional atau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. “Mahasiswa juga akan lebih mudah berkarier di perusahaan multinasional, bahkan di luar negeri sekalipun, karena sejak kuliah sudah terbiasa dengan lingkungan internasional,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Handa S. Abidin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.