Dark/Light Mode

Cek Di Sini, Glaukoma Bisa Muncul Tanpa Gejala

Jumat, 10 Maret 2023 13:29 WIB
Seminar tentanf gejala dan pencegahan Glaukoma yang digelar Jakarta Eye Center. (Foto: Istimewa)
Seminar tentanf gejala dan pencegahan Glaukoma yang digelar Jakarta Eye Center. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Secara global, glaukoma merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua, setelah katarak. Nyaris tanpa gejala, glaukoma berpotensi memberi dampak yang lebih fatal yakni kebutaan permanen.

Dokter Subspesialis Glaukoma dan Ketua Jakarta Eye Center (JEC) Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals & Clinics Widya Artini Wiyogo mengatakan, glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup penyandangnya.

Baca juga : Gejot Turis Jepang, Garuda Buka Rute Baru Tokyo-Manado

“Dari kecemasan bahkan depresi adanya risiko kebutaan, keterbatasan aktivitas sehari-hari karena gangguan lapang pandang, kendala fungsi sosial karena mulai menghilangnya penglihatan, hingga efek samping pengobatan, serta pengaruh finansial akibat biaya pengobatan yang dikeluarkan,” tambah Widya, dalam keterangannya, Kamis (9/3).

Namun sayangnya, lanjut dokter yang juga Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan di Indonesia permasalahan glaukoma masih memprihatinkan lantaran penderita seringkali baru mencari pengobatan ketika sudah pada stadium lanjut.

Baca juga : Raisa, Galau Bisa Jadi Cuan

Widya mengatakan, lebih dari 80 persen kasus glaukoma muncul tanpa gejala. Ini yang membuat glaukoma dijuluki sebagai ‘si pencuri penglihatan’.

"Penatalaksanaan glaukoma sedini mungkin sangatlah krusial agar progresivitas penyakit ini dapat dikontrol dan kerusakan saraf mata bisa diperlambat sehingga kebutaan pun tercegah,” lanjutnya.

Baca juga : Nah Lho, Barca Belum Bisa Belanja Pemain

Data terakhir Kementerian Kesehatan dalam laporan “Situasi Glaukoma di Indonesia” (2019) memprediksi jumlah penderita glaukoma secara global pada 2020 mencapai 76 juta atau meningkat sekitar 25,6 persen dari angka satu dekade lalu yang masih 60,5 juta orang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.