Dark/Light Mode

Terapkan Hidup Sehat, Mulailah Beralih Ke Makanan Berbasis Nabati

Minggu, 25 Juni 2023 18:27 WIB
Mulai membiasakan diri beralih makanan berbasis nabati untuk kesehatan. (Foto: Istimewa)
Mulai membiasakan diri beralih makanan berbasis nabati untuk kesehatan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah ulasan jurnal terbaru yang ditulis oleh 23 ilmuwan dari 10 negara menyarankan bahwa universitas di seluruh dunia harus memprioritaskan makanan berbasis nabati di kampus mereka dan secara aktif mengurangi ketergantungan mereka pada makanan berbasis hewani seperti daging, ikan, susu dan telur.

Hal tersebut telah dipublikasikan di The Lancet Planetary Health, salah satu jurnal ilmiah paling bergengsi di dunia.

Menurut laporan terbaru oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB (IPCC) dan EAT–Lancet, komisi yang terdiri dari 37 ilmuwan terkemuka dari seluruh dunia membahas sistem pangan dan keberlanjutan, peralihan signifikan ke alternatif berbasis nabati. Hal itu merupakan hal mendasar untuk mencapai target iklim dan untuk menjaga produksi pangan.

“Sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk menyadari peran mereka dalam mendorong transisi menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan,” ujar Manajer Kebijakan Pangan Act For Farmed Animals (AFFA), koalisi organisasi perlindungan hewan Indonesia, Among Prakosa.

Baca juga : Meriahkan HUT Jakarta, Bank DKI Beri Tiket Gratis Masuk Ragunan

Organisasi ini beranggotakan Animal Friends Jogja dan NGO Internasional Sinergia Animal, yang bekerja untuk mempromosikan pilihan makanan yang lebih sehat dan berkelanjutan di negara-negara Selatan, termasuk di Indonesia.

Among menjelaskan pentingnya peralihan makanan yang berbasis nabati di universitas atau sekolah. Pertama siswa adalah generasi yang akan menanggung beban atas dampak buruk perubahan iklim.

"Universitas dan sekolah memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan mereka, yang juga sedang dalam fase yang sangat reseptif untuk ikut mendorong perubahan positif,” ujar Among dalam keterangannya, Minggu (25/6).

Yang kedua menurut Among, institusi pendidikan juga perlu menunjukkan bahwa mereka ikut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan temuan ilmiah terbaru.

Baca juga : Kaki Lukas Enembe Masih Bengkak, Kemungkinan Nyeker

Di Indonesia, Sekolah Citra Bangsa (SCB) Taman Dayu Pandaan di Pasuruan, ikut mengambil bagian dari gerakan global ini.

Di bulan Mei 2023 lalu, mereka telah menyetujui inisiatif siswa untuk mempromosikan dan menyajikan makanan berbasis nabati di sekolah, di mana makanan berbasis nabati secara eksklusif menjadi panduan makanan kepada 131 siswa.

“Dengan mengurangi ketergantungan kita pada produk berbasis hewani, kami yakin dapat melakukan bagian kita untuk memitigasi perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati, serta mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat di kalangan siswa,” ujar Kepala SD-SMP Citra Berkat The Taman Dayu, Christina Subagyo.

Lebih lanjut Among mengatakan, pihaknya menggelar dialog dengan program Nutrisi Esok Hari di Indonesia.

Baca juga : Ganjar Tegaskan Kabinet Adalah Prerogatif Presiden, Bukan Partai

"Program tersebut memberikan bantuan dan pelatihan kepada institusi pendidikan swasta dan publik yang bersedia menawarkan menu berbasis nabati minimal sekali dalam seminggu di kantin mereka," ujar Among.

Inisiatif yang digarap dengan dukungan ahli gizi dan koki profesional ini, sepenuhnya gratis dan bahkan dapat mengurangi pengeluaran institusi untuk makanan mereka.

“Dalam menerapkan perubahan ini lembaga pendidikan, baik sekolah maupun universitas, memulai pilihan nabati yang terjangkau, sehat, beragam, dan mendorong perubahan pola makan secara bertahap” pungkas Among. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.