Dark/Light Mode

Jelajah Gizi 2023, Prof Ahmad: Pangan Sehat Bukan Cuma Gizi, Tapi Asal-usulnya

Kamis, 17 Agustus 2023 23:40 WIB
Diskusi Jelajah Gizi 2023. (Foto: Ist)
Diskusi Jelajah Gizi 2023. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini Indonesia masih dihadapkan tantangan dalam tiga beban masalah gizi atau triple burden, yaitu stunting, wasting dan obesitas. Selain itu, 8 dari 10 anak Indonesia juga mengalami kekurangan DHA1. Sementara 1 dari 3 anak kekurangan zat besi. 

Hal itu menjadi topik bahasan Jelajah Gizi 2023 bersama Danone Indonesia dan Citilink. Selain itu, acara ini juga mengeksplorasi potensi pangan lokal, pangan berkelanjutan dan dampaknya bagi kesehatan, masyarakat maupun lingkungan di Klaten dan Gunungkidul.

Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor Prof Ahmad Sulaeman memaparkan manfaat susu dalam mengatasi masalah gizi. Menurutnya susu adalah minuman kaya gizi yang tidak hanya mendukung pola pertumbuhan yang sehat bagi anak, tapi juga pemenuhan gizi bagi segala usia. 

"Hal ini disebabkan karena susu memiliki beberapa zat gizi penting untuk pertumbuhan tubuh, seperti protein, kalsium, serta diperkaya oleh berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang anak," katanya.

Baca juga : Kepala BPIP: Pancasila Tidak Hanya Satukan Nusantara, Tapi Bebaskan Dunia Juga

Prof Ahmad juga mengingatkan bahwa konsumsi pangan yang sehat tidak hanya diperhatikan dari kandungan gizinya. Namun asal-usul pangan tersebut juga tak kalah penting untuk diketahui.

Tujuannya untuk memastikan bahwa sumber pangan yang diambil berasal dari alam yang baik, melewati proses pengolahan pangan dan pengemasan yang baik, sehingga dapat berdampak baik juga bagi kesehatan. 

Sementara Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin memaparkan fokus keberlanjutan program Danone Impact Journey. Ada sejumlah program gizi yang diulas dalam sesi kunjungan program Jelajah Gizi 2023. 

Selain itu, Danone Indonesia juga berkomitmen untuk menyediakan produk hidrasi dan nutrisi berkualitas tinggi. Pihaknya terus berinovasi untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat melalui fasilitas riset terbaik dengan teknologi mutakhir. 

Baca juga : Ganjar: Industri Kreatif Bukan Cuma Karya, Tapi Aset Nasional

"Salah satu contohnya adalah melalui inovasi produk SGM Eksplor dengan IronC untuk anak dan SGM Family Yummi-Nutri dengan IronC untuk seluruh keluarga," sambungnya.

Giliran Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni, ia bercerita tentang program pemberdayaan peternak sapi perah yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas susu.

Hal itu dilakukan dengan dukungan infrastruktur, berbagai inovasi dan praktek percontohan, pelatihan Good Farming Practice dan manajerial. Pihaknya juga menyiapkan aksi mitigasi dan resiliensi atas perubahan iklim.

"Melalui pembangunan biogas dan tangki pemanenan air hujan bagi peternak dan koperasi dampingan di tiga Kabupaten di Jawa Tengah dan DIY," tandasnya.

Baca juga : Jemaah Haji, Jangan Nekat Bawa Air Zamzam Di Koper Bagasi Ya...

Selain diskusi, peserta Jelajah Gizi 2023 juga mendatangi Program Isi Piringku di daerah Klaten. Program Isi Piringku merupakan dukungan nyata Danone Indonesia untuk pemerintah dalam mensosialisasikan panduan ‘Isi Piringku’, Pola Asuh dan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada para orang tua dan para guru pendidikan anak usia dini (PAUD). 

Saat ini Isi Piringku, sebutnya telah menjangkau lebih dari 1,8 juta masyarakat serta 7.370 PAUD di berbagai kota di Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.