Dark/Light Mode

Anak Muda Diingatkan Bijak Gunakan Pinjol

Senin, 18 September 2023 10:55 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Seiring besarnya penetrasi internet di masyarakat Indonesia, pinjaman online atau pinjol mulai diminati banyak orang. Dibanding pinjaman konvensional, pinjol jauh lebih mudah dan cepat.

Namun, ada masalah serius di balik kemudahan tersebut.

Tanpa kemampuan mengelola keuangan dan finansial yang baik, seorang yang menggunakan pinjol dapat terlilit hutang yang tidak terkendali, terutama oleh generasi milenial yang akrab dengan dunia digital.

Oleh sebab itu, Kominfo Bersama GNLD Siberkreasi mengadakan kegiatan Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) dengan tema “Pinjol dan Generasi Milenial: Pentingnya Informasi Yang Jelas”, Jumat (15/9) pekan lalu.

Dewan Pengarah Siberkreasi, Yosi Mokalu menjelaskan awal mula ketertarikan generasi milenial atau mahasiswa perguruan tinggi terhadap pinjol.

Baca juga : Sahabat Ganjar Edukasi Anak Muda Kediri Bijak Berinternet

Menurutnya, disrupsi teknologi jadi faktor pendorong yang membuat informasi menjadi lebih cepat diterima, termasuk informasi gaya hidup.

Selain itu, Yosi berpendapat, anak muda kerap kali butuh pengakuan sesamanya.

Sehingga untuk memenuhi ekspektasi tersebut, anak muda rela tanpa perhitungan menggunakan pinjol.

Specialist – Market Development Indonesia Stock Exchange, Marco Poetra Kawet mengatakan, ada kaitan antara pinjol dan pasar modal.

Dengan banyaknya generasi milenial dan gen z, inovasi digital dipercepat setelah pandemi yang mengarah ke anak muda.

Baca juga : Mitra Deradikalisasi Bima Diminta Makin Bijak Dalam Sikapi Keragaman

Ia mencontohkan, pasar modal di tiga tahun terakhir memiliki 11 juta investor, dan 60 persen dari angka tersebut adalah milenial.

Sementara itu, saat ini, sebanyak 62 persen pemilik rekening fintech merupakan milenial.

Marco menjelaskan, milenial bisa jadi menggunakan pinjol untuk membeli saham yang dianggap menguntungkan.

Akan tetapi, hal ini tidak disertai dengan kemampuan literasi keuangan. Hal ini terlihat kontribusi milenial sebesar 44 persen kredit macet di pinjol.

"Faktor FOMO (Fear of Missing Out) masih menjadi faktor utama kenapa akhirnya generasi muda ini, milenial khususnya dan juga (generasi) z itu, banyak mengambil fasilitas pinjol. Tetapi tidak mengerti yang harusnya membedakan suatu kepentingan yang sifatnya urgensi produktif dengan tuntutan yang sifatnya konsumtif,” jelas Marco.

Baca juga : Biaya Kesehatan Naik, Allianz Ajak Masyarakat Cerdas dan Bijak Gunakan Uang

Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen, Sarjito mengatakan, yang pertama diperhatikan generasi milenial dan masyarakat umum yaitu hanya meminjam dari pinjol yang memiliki izin dari OJK.

“Pelaku jasa keuangan yang berizin dari OJK kalau macam-macam pasti akan ditindak dengan keras. Artinya, digifriends akan mendapatkan perlindungan yang lebih baik daripada berurusan dengan pinjol yang tidak berizin,” ungkapnya.

Sarjito mengungkapkan, cara mengetahui izin jasa keuangan tersebut dengan mengunjungi website OJK atau menelepon 157 atau WhatsApp (081157157157).

Dia menyebut saat ini ada 102 pinjol yang berizin di OJK. Dalam mengatasi masalah-masalah pinjol, Sarjito menjelaskan, ada satgas khusus OJK yang sudah berkoordinasi dengan Google, Meta, hingga Kominfo.

Untuk bisa terus mendapatkan informasi ter-up to date mengenai kegiatan Zoom Bareng dan kegiatan seru lainnya, dapat dilihat di info.literasidigital.id atau follow media sosial Literasi Digital Kominfo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.