Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembuat Game Usia 84, Jadi Inspirasi Bos Apple

Minggu, 24 November 2019 20:16 WIB
Pembuat Game Usia 84, Jadi Inspirasi Bos Apple

RM.id  Rakyat Merdeka - Masako Wakamiya namanya. Usianya 84 tahun. Ia disebut developer tertua dunia. Perjalanannya mencapai julukan itu sederhana. Gara-gara ingin main game di komputer demi mengisi waktu. Tapi tidak menemukan permainan untuk manula (manusia lanjut usia). Jadilah akhirnya dia membuat aplikasi game sendiri.

Prinsip hidupnya: tidak ada istilah terlalu tua untuk mempelajari sesuatu yang baru. Dengan prinsip itu pula, dia tetap semangat belajar mengoperasikan komputer meski usia hampir kepala enam. Semangatnya belajar menggunakan smartphone juga tak kalah. Kala banya manula lebih menghindari teknologi.

Kepada Nikkei, Wakamiya bercerita, dia punya komputer di usia 58 tahun, menjelang dia mau pensiun dari sebuah bank. Inilah langkah awal yang membawanya menjadi developer aplikasi iPhone tertua di dunia, pada usia 81 tahun. Sekarang berusia 84 tahun, Wakamiya menyebut dirinya penginjil Teknologi Informasi.

Wakamiya mendorong para manula (manusia lanjut usia) untuk menggunakan teknologi digital untuk memperkaya kehidupan mereka. Dia menulis buku dan menjadi pembicara di Jepang hingga luar negeri.

"Saya lebih tertarik dengan PC. Saya belajar sendiri bagaimana mengoperasikannya. Saat itu, ibu saya membutuhkan perawatan, jadi saya terus merawatnya. Ada hari-hari ketika saya tidak keluar rumah tapi PC membawa saya ke dunia yang lebih luas," kisahnya.

Baca juga : Upaya Pertamina Jaga Kemandirian Energi Nasional

Iseng mengisi waktu dia mencari permainan yang cocok untuknya. Tapi tidak menemukan. Aplikasi game lebih banyak menyasar anak-anak dan remaja. Dia punya ide membuat aplikasi permainan. Terinspirasi dari festival tahunan di Jepang, Hinamatsuri atau festival boneka.

"Tidak ada aplikasi yang bisa menghibur orang tua hingga saya memutuskan untuk membuat permainan mengatur boneka untuk Hinamatsuri," katanya lagi.

Wakamiya menyusun rencana dan meminta presiden dari perusahaan developer aplikasi di Prefektur Miyagi untuk membuat game. Dia mengenal sang direktur melalui kegiatan relawan ketika gempa Maret 2011. Saat itu, si presiden meminta Wakayami mengerjakan sendiri proyek game itu.

Wakamiya menyanggupi. Peremuan asal Prefektur Kanagawa lalu belajar dari Skype. Ia mengambil kelas online coding. Aplikasi game itu dia namakan Hinadan. Rampung sebelum Hinamatsuri pada 2017. Prestasinya jadi pemberitaan, hingga membawanya bertemu CEO Apple Inc Tim Cook. Bahkan  Cook terinspirasi olehnya.

"Asahi Shinbun memuat berita tentang aplikasi yang saya buat. CNN membaca artikel  itu dan mengirimi saya email dalam bahasa Inggris dengan sekitar 20 pertanyaan, yang mereka ingin saya jawab dalam waktu dua jam. Saya mengirim balasan menggunakan aplikasi terjemahan Google. Kemudian mereka mengirimi saya lebih banyak pertanyaan dan mengatakan mereka akan memuat kisah saya malam itu juga jika saya menjawab dalam 20 menit. Mereka memuat artikel secara online. Tampaknya kisah itu diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa," kenangnya.

Baca juga : Kantor Bupati Wamena Dibakar, Jayapura Bergejolak

Beberapa waktu kemudian, pihak Apple cabang Jepang menghubunginya. Sekitar satu bulan kemudian, orang itu mengajaknya ke Amerika Serikat.

"Awalnya saya menolak, tetapi orang itu menekankan bahwa seseorang benar-benar ingin bertemu dengan saya. 'Siapa ini?' Saya bertanya. "Ia bilang CEO Tim Cook."

"Saya tidak ingin bersikap tak sopan, jadi saya mau ikut," sambungnya. 

Wakamiya  diundang ke Worldwide Developers Conference tahunan Apple pada  buka2017. Bepergian bukan hal yang baru baginya. Dia telah mengunjungi lebih dari 60 negara, dan suka bepergian sendiri. Tetapi bertemu dengan kepala salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, tentu saja tidak biasa. Dia bertemu Cook sehari sebelum acara di San Jose, California.

"Saya pikir hanya akan saling menyapa, tapi dia malah bertanya-tanya soal iPhone, saya bingung dan orang-orang ngeliatin," tuturnya.

Baca juga : Poempida: Habibie Banyak Beri Inspirasi pada Bangsa

Lalu, Wakamiya menjelaskan soal aplikasinya kapada Cook. "Karena orang tua tidak pandai menggesek, saya bilang padanya, lewat permainan memungkinkan mereka bermain dengan mengetuk. Narasi yang dipakai juga pelan," tuturnya.

"CEO juga bertanya tentang ukuran font. Kami juga berbicara tentang mengadaptasi aplikasi untuk iPad dan aspek lainnya seolah-olah kami sedang mengobrol di kelas pemrograman," ujarnya.

Wakamiya melanjutkan, "CEO mengatakan terinspirasi dari saya dan ketika kami berpisah dia mengejutkan saya dengan pelukan. Pada konferensi hari berikutnya, Cook memperkenalkan saya sebagai programmer tertua di dunia. Kemudian seorang bocah lelaki berusia 10 tahun dari Australia naik ke panggung bersama saya," paparnya.

Dengan era usia hidup mencapai 100 tahun, Wakamiya menekankan para manula harus mulai belajar keuangan dan teknologi informasi.

"Saya pikir penting bagi lanjut usia untuk selaras dengan zaman, masyarakat, sains, dan Teknologi Informasi. Kita seharusnya tidak hanya mengatakan, 'Kita tidak menggunakan smartphone karena mereka sulit.' Kita bisa memberikan informasi bagi para developer muda penyebab manula tidak dapat menggunakan smartphone maka mereka akan ingin mendengarnya." [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.