Dark/Light Mode

Di Tengah Situasi Pandemi, Penderita Hipertensi Harus Rajin Monitor Tekanan Darah

Rabu, 14 Oktober 2020 23:30 WIB
Di Tengah Situasi Pandemi, Penderita Hipertensi Harus Rajin Monitor Tekanan Darah

RM.id  Rakyat Merdeka - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit bawaan (komorbid) yang berbahaya pada pasien Covid-19. Karena itu, Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension) merekomendasikan masyarakat agar lebih sering memonitor tekanan darah mereka selama pandemi.  

"American Heart Association (AHA) menekankan, penderita hipertensi akan menghadapi risiko komplikasi yang lebih parah jika mereka terinfeksi virus Covid-19,” ucap dokter spesialis penyakit dalam Tunggul Situmorang, Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dalam OMRON & InaSH Virtual Media Briefing, Rabu (14/10).

Kementerian Kesehatan mengungkapkan 13,3 persen pasien Covid-19 dengan penyakit bawaan atau komorbid hipertensi atau tekanan darah tinggi meninggal dunia. Penyakit hipertensi menjadi faktor risiko paling tinggi yang menyebabkan pasien Covid meninggal dunia. Diikuti oleh penyakit komorbid lainnya seperti diabetes, jantung koroner, dan gagal ginjal.

Baca juga : Bingung Nolak Undangan Di Tengah Situasi Pandemi? Begini Etikanya…

Dari 1.641 orang pasien Covid-19, jumlah orang yang berpenyakit bawaan hipertensi mencapai 50,8 persen.  Terkait hal ini, Tunggul mengatakan, banyak pengidap hipertensi yang tidak mengalami gejala apa pun sehingga merasa dirinya dalam kondisi sehat. "Oleh karena itu, harus sering mengukur tekanan darah," katanya.

Dokter spesialis Neurologi Yuda Turana menambahkan, rutin mengukur tekanan darah di rumah juga bermanfaat untuk menghindari risiko stroke dan serangan jantung.

"Pengukuran tekanan darah di rumah dapat memprediksi kerusakan organ lebih baik, ketimbang pengukuran tekanan darah klinik," kata Yuda, Anggota Dewan Pembina dan Badan Pengawas Perhimpunan Hipertensi Indonesia.

Baca juga : Cegah Klaster Keluarga, Pemerintah Susun Protokol Kesehatan Khusus

Menurutnya, pasien yang memantau tekanan darah di rumah punya kecenderungan untuk melakukan pengobatan secara teratur. Kepatuhan ini penting. Tanpa ada kepatuhan, obat terbaik pun tak akan memberi hasil.

Yuda menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dilakukan, agar pemantauan tekanan darah dapat optimal. Yaitu, tidak merokok, berolahraga dan mengonsumsi kafein minimal 30 menit sebelumnya. Usahakan, jangan makan sebelum mengecek tekanan darah, serta kosongkan dulu kantong kemih.

"Ketika mengukur tekanan darah di rumah, Yuda menyarankan agar mengukur lebih dari satu kali, kemudian mencatat semua hasilnya. Setidaknya dua atau tiga kali, dengan jarak antarpengukuran kurang lebih satu menit," jelasnya. 

Baca juga : Bank Mandiri Terus Geber Layanan Digital

Selain rutin memantau tekanan darah, masyarakat pun harus disiplin menjalankan protokol 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer secara teratur demi memutus rantai penularan Covid. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.