Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Selalu Mengintai

Jangan Lepas Masker Walau Hanya 1 Menit, Apalagi Cuma Untuk Foto-foto

Minggu, 8 Agustus 2021 11:28 WIB
Ilustrasi foto bersama dengan membuka masker di tengah pandemi Covid-19 (Foto: Getty Images)
Ilustrasi foto bersama dengan membuka masker di tengah pandemi Covid-19 (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengingatkan publik, agar tak kendor menerapkan protokol kesehatan. Termasuk, hanya 1 menit melepas masker, demi berfoto bersama saat ini.

"Ada hal yang selalu mengintai kita, sekalipun foto bersama cuma 1 menit buka masker," ujar Siti Nadia dalam acara webinar bertajuk Hoaks, Fakta, Sains, Pejuang Isoman Covid-19, Sabtu (8/8).

Nadia juga mengingatkan masyarakat, agar tetap rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas demi mencegah terkena Covid-19. Agar tidak berkontribusi pada peningkatan kasus di masyarakat.

Lonjakan kasus Covid-19 beberapa bulan lalu, antara lain diakibatkan oleh tingginya mobilitas orang-orang dan mulai lengahnya mereka pada prokotol kesehatan.

Baca juga : Jangan Lupa Pake Masker Saat Shalat Tarawih

Seperti tak lagi menjaga jarak satu meter dalam berkegiatan seperti rapat, berkerumun di pesta pernikahan yang tidak terdapat aturan pembatasan jumlah tamu dan makan di restoran beramai-ramai.

"Peningkatan kasus yang sangat signfikan, terjadi akibat lengahnya protokol kesehatan, ditambah mobilitas kita yang tinggi. Masyarakat kendor dengan protokol kesehatan. Restoran ramai kembali. Orang-orang mulai makan, bukan hanya bersama keluarga tetapi bersama teman-teman. Rapat tanpa protokol kesehatan jaraknya sudah tidak 1 meter lagi," papar Nadia.

Lonjakan kasus saat ini juga dipicu oleh munculnya berbagai varian virus akibat mutasi yang terjadi, salah satunya varian Delta.

Varian ini lebih cepat menular, dengan risiko penularan 60 persen lebih tinggi dari varian Alfa atau virus aslinya (yang berasal dari Wuhan, China).

Baca juga : Retno: Cara Selesaikan Situasi Myanmar Hanya Satu, Melalui Dialog

Varian Delta juga meningkatkan jumlah kasus yang membutuhkan perawatan, serta dapat menurunkan efektivitas vaksin. Walau sampai saat ini, vaksin-vaksin yang ada masih efektif melawan virus termasuk varian Delta.

"Varian Delta juga lebih cepat menular di antara anak-anak sekolah. Kalau positif, CT Value-nya lebih rendah dibanding sebelumnya. Bisa sampai 16, 20. Padahal sebelumnya 25, 30, 32," jelas Nadia.

Munculnya varian baru SARS-CoV-2 ini antara lain dipicu oleh semakin banyaknya infeksi, dalam suatu populasi yang meningkatkan kejadian mutasi virus.

"Semakin banyak infeksi yang muncul, mutasi virus akan semakin meningkat. Makanya, varian Delta muncul karena begitu banyak infeksi yang terjadi di India, menimbulkan varian atau virus baru yang berbeda dari virus awal yang terdeteksi di China," kata Nadia.

Baca juga : Peringati Hari Air Sedunia, Menteri LHK Ingatkan Peran Penting Air Untuk Kehidupan

SARS-CoV-2 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19.

Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.