Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dana Sirkuit Bengkak

Pengamat: Sejak Awal Formula E Tak Terencana

Kamis, 17 Maret 2022 09:23 WIB
Gambar sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)
Gambar sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas angkat bicara perihal anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E yang membengkak sebesar Rp 10 miliar.

Pasalnya, nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp 50 miliar. Namun, kemudian anggaran mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.

"Memang sejak awal penyelenggaraan Formula E tidak terencana dengan baik sehingga ada pengeluaran yang cukup besar dan sia-sia saat mempersiapkan lokasi penyelenggaraan Formula E di Monas," tegas Fernando Emas dalam keterangannya, Kamis (17/3).

Baca juga : IPI: KPK Harus Dalami Pembengkakan Anggaran Formula E

Termasuk ketika lokasi dipindahkan ke Ancol juga terjadi penambahan biaya pembangunan sirkuit dari Rp50 miliar menjadi Rp 60 miliar. Dia pun membeberkan perencanaan Formula E yang terkesan tidak matang.

Katanya, pada saat persiapan lokasi penyelenggaraan Formula E di Monas, berdasarkan informasi melakukan penebangan pohon sebanyak 191 dengan menelan biaya Rp 91 miliar yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (APBD) DKI.

Oleh karenanya, ia berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serius menangani kasus Formula E yang sudah menggali informasi dari beberapa pihak termasuk anggota DPRD DKI Jakarta.

Baca juga : Binawan Group Berangkatkan 100 Perawat ke Kuwait

"Jangan sampai seperti terjadi pembiaran yang berakibat menambah kerugian dari APBD DKI Jakarta dan keuangan BUMD DKI Jakarta," tuturnya.

Fernando Emas memastikan tidak akan mengganggu proses persiapan dan penyelenggaraan apabila KPK terus menindaklanjuti pemeriksaan dan apabila ada penetapan tersangka.

"Jangan sampai KPK terkesan enggan dan tidak serius menangani kasus Formula E yang merupakan event ambisius Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," pungkasnya.

Baca juga : Doa dan Dukungan Terus Mengalir, Pengamat: Modal Kuat Bagi Airlangga Jadi Presiden

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra M Taufik meminta kenaikan dana sirkuit Formula E tidak dipermasalahkan. Sebab, tak bersumber dari APBD.

"Itu tanya sama Jakpro dong. Itu udah bukan dana DKI, kenapa kita jadi ribet," kata M Taufik belum lama ini.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto menegaskan sumber dana bukan dari penyertaan modal daerah dalam APBD DKI, melainkan dari rencana kerja dan anggaran (RKA) Jakpro 2022. "Nggak. Kita kan punya anggaran sendiri RKA 2022," tegasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.