Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sirkuit Masih Tiada, Tiket Formula E Sudah Dijual

Rabu, 16 Februari 2022 13:54 WIB
Kelompok aktivis tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (16/2). (Foto: Istimewa)
Kelompok aktivis tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (16/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E berunjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (16/2).

Mereka mendesak agar penyidik KPK lebih serius menuntaskan kasus dugaan korupsi Formula E dengan segera memeriksa seluruh pihak yang diduga ikut menikmati aliran dana tersebut.

"Kami minta agar periksa pihak-pihak terkait. Dan KPK bisa menaikkan statusnya ke tahap penyidikan agar semakin terang benderang. Jangan biarkan kasus ini menjadi mangkrak," tegas Koordinator Aksi Daud di depan Gedung KPK, Rabu (16/2).

Baca juga : Aktivis: Lagi Pandemi, Formula E Terkesan Dipaksakan

Selain itu, aktivis SAPU Lawan Koruptor Formula E  juga meminta lembaga antirasuah untuk melakukan penyelidikan penjualan tiket ajang Formula E yang dijual pada Maret 2022 dinilai terlalu premature. Sebab wujud sirkuitnya masih tiada sehingga rentan membawa masalah.

"Masih belum ada persetujuan dari FEO mengenai sirkuit. Ini mirip beli tiket bioskop, yang bahkan filmnya belum mulai syuting. Tukang tiketnya sudah keliling. Sirkuit belum ada, lha tiket kok udah mau dijual. Dagelan apalagi yang dipertontonkan," sindir Daud.

Menurut dia, pembayaran komitmen fee oleh Dispora DKI menimbulkan potensi lost Rp 500 miliar dari total dana yang sudah diterima panitia penyelenggara.

Baca juga : Bantah Serobot Tanah Wadas, Ganjar Hormati Warga Dan Siap Dialog

"Perlu dilakukan pendalaman oleh KPK soal Rp 500 miliar, dan seret pihak-pihak lain yang menikmati," tegasnya lagi.

Sebagai wujud kekecewaan akibat duit rakyat yang telah dimakan oleh koruptor Formula E tersebut, massa SAPU Lawan Koruptor Formula E pun meluapkannya dengan aksi teatrikal.

Mereka menyapu sampah di halaman Gedung KPK dengan menggunakan sapu lidi. Ini menjadi simbol mendukung dan mengawal langkah KPK untuk membersihkan gerombolan koruptor pada Formula E.

Baca juga : Syukurlah, Hasil Tes Swab Riko Simanjuntak Sudah Negatif

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi rencana penjualan tiket Formula E meski pembangunan sirkuitnya belum rampung. Menurut dia, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sudah memiliki perhitungan sendiri untuk menjual tiket Formula E lebih dahulu.

"Saya kira semua sudah diperhitungkan oleh Jakpro sebagai penyelenggara. Proses penyelenggaraannya, sirkuit, sosialisasi, penjualan tiket, dan sebagainya semua sudah ada timeline sejak awal," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/2) malam.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amansto mengatakan, tiket perhelatan balapan mobil listrik itu akan mulai dijual pada Maret 2022. "Sudah ada (hitungan harga tiket), menunggu persetujuan FEO. Maret (siap dijual)," kata Widi, Senin (14/2). [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.