Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Agar Murah Dan Cepat
96 Persen Warga DKI Ngebet Angkutan Umum Terintegrasi
Selasa, 22 Maret 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mayoritas penduduk di DKI Jakarta dan sekitarnya ngebet tarif seluruh moda transportasi umum di Ibu Kota terintegrasi. Dengan begitu, mereka bisa lebih hemat mengeluarkan ongkos.
Saat ini pembayaran antarmoda transportasi publik atau angkutan umum di Ibu Kota masih terpisah-pisah. Yang sudah terintegrasi baru halte dan stasiun.
Ketua Komunitas Busway Fans Club, Adi Febrian menilai, tarif integrasi layanan transportasi umum di Jakarta atau Jaklingko akan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Juga menarik pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi publik.
Baca juga : Kelangkaan Minyak Goreng Bukti Valid Perlunya Jaringan Terintegrasi
“Kami berharap integrasi dapat memangkas biaya transportasi yang akan kami keluarkan,” kata Adi Febrian saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Dia mengungkapkan, dengan kondisi sekarang ini, dia harus merogoh kocek Rp 25.000 per hari untuk pergi bekerja.
Dari Kelapa Gading, Jakarta Utara menuju ke Cibinong, Bogor, Jawa Barat, harus naik MRT Jakarta Rp 4 ribu, lalu naik Transjakarta Rp 3.500 kemudian naik KRL ke Cibinong Rp 5 ribu.
Baca juga : Agar Subsidi Tepat Sasaran Harga Pertamax Harus Dinaikkan
“Kalau tarif integrasi ini hanya Rp 10 ribu per perjalanan. Pulang pergi total Rp 20 ribu. Jadi hemat Rp 5 ribu,” bebernya.
Adi ingin integrasi tarif angkutan segera terwujud. Tak hanya bisa menekan tarif . Integrasi akan menghubungkan Jakarta dengan daerah tetangga.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Haris Muhammadun menyebut, hasil survei DTKJ terungkap sebanyak 96,1 persen responden menginginkan pengintegrasian tarif sejumlah transportasi umum di Jakarta. Hanya 3,9 persen responden yang mengaku tidak setuju integrasi tarif.
Baca juga : Harga Minyak Dunia Melonjak, Momen Tepat Ajak Masyarakat Gunakan BBM Berkualitas
“Ternyata masyarakat kita sudah ingin memiliki angkutan seperti masyarakat kota dunia lainnya,” ujar Haris di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam survei tersebut juga terungkap, bahwa mayoritas atau 54,8 persen responden memilih tarif maksimal kurang dari Rp 10.000. Sementara sebanyak 30,7 persen memilih tarif antara Rp 10.000 sampai Rp 15.000.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya