Dark/Light Mode

Negara Lain Ubah Pandemi Ke Endemi

Pemerintah Ogah Ikutan Latah

Minggu, 13 Maret 2022 06:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Dok. Kemaritiman)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan. (Foto: Dok. Kemaritiman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tak mau terburu-buru membuat kebijakan pandemi Covid-19 menjadi endemi. Pakar kesehatan diminta terus memantau dan membuat kajian soal perubahan status Covid-19 tersebut.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, kehati-hatian tetap menjadi prinsip utama pemerintah dalam melihat dan menanggulangi pandemi virus Corona di Tanah Air.

Baca juga : Pariwisata Dan Transportasi Diramal Bergeliat Tahun Ini

“Kita nggak usah ikut-ikut orang lah ya, kita lihat yang pas. Tiap negara punya masalah yang beda-beda,” kata Luhut di Surabaya, kemarin.

Diketahui sejumlah negara segera mengubah status pandemi menjadi endemi. Salah satunya, Malaysia. Juga, Thailand.

Baca juga : Pemerintah Bakal Libatkan Media Dan Masyarakat

Luhut mengatakan, saat ini sejumlah pakar sedang melaku­kan kalkulasi dengan matang tentang perkembangan pandemi virus corona di Indonesia. Dia tidak mau pemerintah Indonesia gegabah dalam penanganan Covid-19. Termasuk mengubah endemi menjadi pandemi.

“Kalaupun ada yang mengubah status pandemi jadi endemi, kehati-hatian kami itu tetap tinggi,” tegasnya.

Baca juga : Nusantara Sawit Sejahtera Dukung Program Ekonomi Hijau Pemerintah

Apalagi, kondisi geografis Indonesia sangat berbeda dengan negara tetangga. Wilayah Indonesia sangat luas. Berbentuk kepulauan, yang terpisah oleh lautan. Karena itu, kehati-hatian sangat diutamakan sebelum mengubah status pandemi men­jadi endemi. Perkembangan semua wilayah dievaluasi secara komprehensif.

“Kalau Anda lihat, Indonesia seperti Eropa. Dari Bali terbang ke Jakarta itu kayak dua negara, atau ke Jatim,” jelas Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.