Dark/Light Mode

Masuk Zona Aman, Rusun Marunda Jauh Dari Pelabuhan KCN

Rabu, 23 Maret 2022 18:01 WIB
Rusun Marunda Jakarta Utara
Rusun Marunda Jakarta Utara

RM.id  Rakyat Merdeka - Polemik dugaan pencemaran abu batu bara di Pelabuhan Marunda dinilai sarat kepentingan untuk memberikan stigma negatif terhadap kinerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda dan PT Karya Citra Nusantara (KCN) di Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. 

Selama ini, KSOP Marunda berhasil meningkatkan layanan dan memudahkan proses perizinan pelabuhan sesuai amanah Presiden Joko Widodo dalam rangka menjaga dan menguatkan iklim investasi di Indonesia. Terdapat 192 perusahaan dalam berbagai sektor kegiatan kepelabuhan. Semua teratur dan terlayani dengan baik.

“Sejak dipegang oleh Kapten Isa Amsyari, KSOP Marunda terus melakukan peningkatkan pelayanan dengan menata kawasan pelabuhan bongkar muat cargo, curah kering, dan curah cair. KSO menerapkan sistem perizinan dengan digitalisasi,” kata Ketua Front Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (F-MAKI) Syaefudin menyikapi dugaan pencemaran abu batu bara di Pelabuhan Marunda, Rabu (23/2).

Baca juga : Langgar Aturan, KKP Musnahkan Ikan Impor Dari Jepang Dan Kolombia

Ia menyebut, KSOP telah menerapkan inaportnet untuk layanan pelabuhan sejak tahun lalu. Inaportnet merupakan layanan kepelabuhanan secara elektronik berbasis digital. “Hasilnya terjadi peningkatan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Marunda. Total jumlah bongkar muat selama 2021 mencapai 17,4 juta ton,” ungkapnya.

Selain itu, Kantor KSOP Marunda berhasil membukukan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebanyak Rp 24,9 miliar. “Angka itu melebihi yang ditargetkan negara sebesar Rp 20,4 miliar atau sekitar 121 persen dari target 2021,” tambah Syaepudin.

Tidak hanya itu, KSOP telah melakukan penghijauan yang didukung harmonisasi dengan masyarakat sekitar. “Termasuk mendirikan klinik untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga sekitar pelabuhan Marunda melalui program CSR perusahaan yang berada di pelabuhan marunda,” terangannya.

Baca juga : Sastra Jendra Dan Usul Penundaan Pemilu

Rusun Marunda Masuk Zona Aman

Selanjutnya terkait isu dampak debu batu bara yang diprotes, Syaepudin menjelaskan selain KCN, masih ada 4 perusahaan yang melakukan bongkar muat batu bara, yaitu Pelabuhan Marunda Center, Pelabuhan KBN C 04, Pelabuhan Wailai Jaya, Pelabuhan HSD dan Pelabuhan Jayanti Mandiri.

“Nah, tuduhan penyebaran debu batu bara yang hanya diarahkan kepada KCN terlalu berlebihan. Nyatanya, masih ada 4 perusahaan lainnya yang melakukan kegiatan yang sama. Mengapa hanya KCN yang menjadi sasaran tembak,'' tanya Syaepudin.

Baca juga : Dubes Jepang Sowan Ke Wamenhan, Genjot Kerja Sama Pertahanan

Menurutnya, Pelabuhan Marunda merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang seharusnya diberi batas zona aman. Tentunya, Rusun Marunda sudah berada di luar zona aman dan cukup jauh dari pelabuhan KCN, kurang lebih 5 KM.

KSOP dan KCN, lanjutnya, juga sudah melakukan penyiraman pada stockpile ketika diperlukan dan juga pemasangan jaring untuk mengurangi penyebaran debu batu bara. “KCN menjadikan Pelabuhan Marunda sebagai pelabuhan hijau (Green Port) dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menjadikan Pelabuhan Marunda sebagai pelabuhan yang ramah lingkungan,'' pungkasnya.[MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.