Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Selama 4 Tahun Terjadi 57 Kasus

Waspada, Banyak Kali Di DKI Rawan Longsor

Kamis, 7 April 2022 07:30 WIB
Pekerja mengoperasikan alat berat tengah untuk membangun turap Anak Kali Ciliwung di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022). Pembangunan turap tersebut sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah banjir di Ibu Kota. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa).
Pekerja mengoperasikan alat berat tengah untuk membangun turap Anak Kali Ciliwung di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022). Pembangunan turap tersebut sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah banjir di Ibu Kota. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa).

 Sebelumnya 
Masyarakat dapat mengetahui ciri-ciri tanah longsor yang ada di sekitarnya. Seperti adanya lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar, retakan tanah yang membentuk tapal kuda, rembesan air pada lereng, pohon dengan batang yang terlihat melengkung dan perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam.

Untuk mengantisipasi longsor, BPBD DKI mengimbau agar masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan kali/sungai untuk tidak membangun rumah di atas/bawah/bibir tebing, tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai, tidak menebang pohon di sekitar lereng, dan menghindari untuk pembuatan kolam atau sawah di atas lereng.

BPBD DKI telah berkoordinasi dengan PVMBG mengenai fenomena ini. BPBD DKI pun mendorong agar dapat dilakukan pemetaan dengan skala yang lebih besar/lebih detail pada skala 1:25.000 bahkan 1:10.000, karena saat ini PVMBG baru merilis peta peringatan dini potensi gerakan tanah pada skala 1:50.000.

Baca juga : Ngeri, Delapan Kecamatan Di Ibu Kota Rawan Longsor

Selain itu, BPBD DKI juga mendorong agar para stakeholders terkait untuk dapat menyusun strategi mitigasi secara struktural untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di masyarakat.

Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budiarto menjelaskan, 10 Kecamatan yang disebut rawan longsor karena posisinya berada di alur sungai. Dan, dulu wilayah tersebut adalah hutan.

Menurutnya, dengan perubahan lahan dan paramater penyebab tanah bergerak, sangat wajar. 10 Kecamatan tersebut masuk sebagai kategori zona rawan tanah bergerak.

Baca juga : Purnawirawan TNI Tersangka Kasus Paniai Belum Ditahan, Ini Penjelasan Kejagung

Merujuk dengan fungsi awal lahan sebelum pembangunan, lahan di Jakarta saat ini sudah beralih fungsi. Kemudian membangun talud di tanah stabil dari urugan dan menembok bangunan yang tidak sesuai kajian kestabilan lahan melalui kajian geoteknik. Selain itu, drainase tidak terkendali.

“Ini pun bisa menjadi kriteria parameter alam yang diciptakan oleh pembangunan tanpa kendali yang awalnya aman, stabil menjadi tidak stabil,” tegasnya.

Pemetaan Wilayah

Baca juga : Indonesia Harus Waspada, Kasus Covid Di Dunia Mulai Merangkak Naik

Camat Pasar Rebo, Jakarta Timur, Mujiono mengatakan, hampir semua wilayahnya rawan longsor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.