Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Selama 4 Tahun Terjadi 57 Kasus
Waspada, Banyak Kali Di DKI Rawan Longsor
Kamis, 7 April 2022 07:30 WIB
Sebelumnya
Masyarakat dapat mengetahui ciri-ciri tanah longsor yang ada di sekitarnya. Seperti adanya lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar, retakan tanah yang membentuk tapal kuda, rembesan air pada lereng, pohon dengan batang yang terlihat melengkung dan perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam.
Untuk mengantisipasi longsor, BPBD DKI mengimbau agar masyarakat, terutama yang berada di sekitar kawasan kali/sungai untuk tidak membangun rumah di atas/bawah/bibir tebing, tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai, tidak menebang pohon di sekitar lereng, dan menghindari untuk pembuatan kolam atau sawah di atas lereng.
BPBD DKI telah berkoordinasi dengan PVMBG mengenai fenomena ini. BPBD DKI pun mendorong agar dapat dilakukan pemetaan dengan skala yang lebih besar/lebih detail pada skala 1:25.000 bahkan 1:10.000, karena saat ini PVMBG baru merilis peta peringatan dini potensi gerakan tanah pada skala 1:50.000.
Baca juga : Ngeri, Delapan Kecamatan Di Ibu Kota Rawan Longsor
Selain itu, BPBD DKI juga mendorong agar para stakeholders terkait untuk dapat menyusun strategi mitigasi secara struktural untuk mengurangi risiko bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di masyarakat.
Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG, Agus Budiarto menjelaskan, 10 Kecamatan yang disebut rawan longsor karena posisinya berada di alur sungai. Dan, dulu wilayah tersebut adalah hutan.
Menurutnya, dengan perubahan lahan dan paramater penyebab tanah bergerak, sangat wajar. 10 Kecamatan tersebut masuk sebagai kategori zona rawan tanah bergerak.
Baca juga : Purnawirawan TNI Tersangka Kasus Paniai Belum Ditahan, Ini Penjelasan Kejagung
Merujuk dengan fungsi awal lahan sebelum pembangunan, lahan di Jakarta saat ini sudah beralih fungsi. Kemudian membangun talud di tanah stabil dari urugan dan menembok bangunan yang tidak sesuai kajian kestabilan lahan melalui kajian geoteknik. Selain itu, drainase tidak terkendali.
“Ini pun bisa menjadi kriteria parameter alam yang diciptakan oleh pembangunan tanpa kendali yang awalnya aman, stabil menjadi tidak stabil,” tegasnya.
Pemetaan Wilayah
Baca juga : Indonesia Harus Waspada, Kasus Covid Di Dunia Mulai Merangkak Naik
Camat Pasar Rebo, Jakarta Timur, Mujiono mengatakan, hampir semua wilayahnya rawan longsor.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya