Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM ) memastikan penyebab meninggalnya 527 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bukan karena diracun.
Berdasarkan kajiannya, penyebab meninggalnya petugas KPPS murni karena sejumlah penyakit, dan tidak ditemukan adanya racun."Data hasil penelitian UGM menunjukkan bahwa semua yang meninggal itu disebabkan oleh penyakit, yaitu problem kardiovaskuler, jantung, dan stroke. Kami juga tidak menemukan adanya indikasi racun, " kata Koordinator Peneliti UGM Abdul Gaffar Karim, di Jakarta, Kamis (27/6).
Selain itu, lanjut Gaffar, tim peneliti juga menemukan adanya kendala terkait bimbingan teknis, logistik, dan kesehatan masing-masing petugas KPPS. Sehingga, bisa dikatakan, bahwa dampak beban kerja yang terlalu tinggi dan riwayat penyakit yang diderita KPPS sebelumnya menjadi penyebab meningkatnya risiko terjadinya kematian dan sakitnya petugas KPPS.
Baca juga : Penonaktifan Kalapas Polman Bukan Karena Mewajibkan Napi Baca Alquran
Ditambah lagi, dengan lemahnya manajemen risiko di lapangan yang menyebabkan sakitnya petugas KPPS tidak tertangani dengan baik sehingga menyebabkan kematian.
Pada kesempatan sama, peneliti Fakultas Psikologi UGM Faturcohman menambahkan, berdasarkan hasil otopsi verbal yang dilakukan tim peneliti, ditemukan bahwa rata-rata beban kerja petugas KPPS sangat tinggi selama hari pemungutan suara, tetapi juga sebelum dan sesudahnya.
“Tuntutan dan keterlibatan petugas KPPS sangat tinggi sehingga menyebabkan kelelahan yang berujung pada sakit atau bahkan kematian," kata Faturcohman.
Baca juga : Bos LPDB Jamin Kucurkan Dana Bergulir Sesuai Aturan
Untuk diketahui, penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti UGM lintas fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dan Fakultas Psikologi. Penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari 11.781 TPS yang tersebar di seluruh DIY, tim peneliti melakukan penelitian di 400 TPS. Adapun dari sekitar 400 petugas KPPS yang meninggal, 12 di antaranya berasal dari DIY.
Hasil penelitian UGM ini membantah beredarnya kabar hoaks yang menyebut meninggalnya ratusan petugas KPPS karena diracun. Informasi bohong tentang diracunnya petugas KPPS sempat beredar di media sosial.[FIK]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.