Dark/Light Mode

Sodorkan Dua Solusi

JK: KPPS Kelelahan Bukan Karena Pilpres, Tapi Pileg

Senin, 13 Mei 2019 16:09 WIB
Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Wapres Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wapres Jusuf Kalla menyebut dua solusi untuk memperbaiki kelemahan sistem Pemilu 2019, yang menimbulkan korban jiwa hingga lebih dari 450 orang petugas. Solusi tersebut yakni pemisahan jenis Pemilu dan sistem Pileg proporsional tertutup.

"Evaluasinya dua itu. (Pertama) bahwa jangan disatukan. Kemudian jangan lagi (proporsional) terbuka supaya yang dihitung hanya partainya. Supaya partai juga memilih orang yang baik, karena banyak isu tentang biaya yang besar," kata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, di Kantor Wapres Jakarta, Senin (13/5) seperti dikutip antaranews.com.

Baca juga : Ed Sheeran Puaskan Fans Tanah Air

Menurut JK, salah satu penyebab banyaknya penyelenggara dan petugas Pemilu meninggal dunia adalah rumitnya penghitungan perolehan suara Pileg DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Petugas KPPS harus mencatat perolehan suara dari setiap caleg di setiap entitas pileg, apakah itu tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten.

"Yang paling berat sebenarnya tiga sistem yang tergabung itu. Sehingga makin banyak (korban). Kedua, sistemnya terbuka, sehingga nama pun harus dicatat, sehingga butuh waktu bagi mereka bekerja lama sekali," jelasnya.

Baca juga : PDIP Semangat Terus Kampanye Pilpres Dan Caleg

Selain itu, lanjut JK, jumlah partai politik yang menjadi peserta di Pemilu 2019 bertambah dibandingkan Pemilu 2014. Akibatnya, waktu yang diperlukan petugas KPPS untuk menghitung perolehan suara caleg juga lebih lama.

"Jadi, yang terberat sebenarnya bukan Pilpresnya. Yang terberat justru Pileg itu. Karena sistemnya terbuka. Jadi (sekarang) 16 partai, dulu cuma 10 partai, jadi bertambah lebih 60 persen," katanya.

Baca juga : Bukan Karena China, Tapi Urusan Dompet

Oleh karena itu, evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemilu 2019 perlu dilakukan untuk memperoleh sistem terbaik di Pemilu berikutnya yang sesuai dengan kondisi Indonesia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.