Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Groundbreaking 2018, Sampai Kini Proyeknya Belum Jalan
Anies Diultimatum, Stop Dulu Proyek ITF Sunter
Jumat, 27 Mei 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta menyindir Gubernur Anies Baswedan terkait proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Pasalnya, peletakan batu pertama proyek itu telah dilakukan pada 2018. Namun, hingga kini proyek tersebut tak berlanjut.
“Tahun 2018 groundbreaking. Saat itu Anies bangga memperkenalkan ITF Sunter bakal menjadi percontohan di Asia. Tapi hingga kini, masih rata dengan tanah,” ungkap Ketua Komisi DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah di Jakarta, Rabu (25/5).
Ida menganggap Anies gagal membangun ITF. Saat itu, Anies mengatakan, ITF Sunter akan mampu mengolah sampah hingga 2.000 ton per hari, dan akan mengurangi beban sampah warga Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Baca juga : Jakpro Minta PMD Ke DPRD Buat Bangun ITF Sunter
Ida pun tak heran, pembangunan proyek ITF ditinggal investor asing. Sebab, Anies tidak memahami skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). PT Jakpro juga gagal mendapatkan pinjaman komersial untuk melanjutkan pembangunan proyek tersebut.
Setelah proyek ITF Sunter mangkrak, kini Pemprov DKI malah berencana membangun ITF di Jakarta Timur untuk melayani pengolahan sampah dari Jakarta Barat.
“Tolong dipertimbangkan betul pengelolaan di Jakarta Barat, usahakan di sekitar Jakarta Utara saja. Paling tidak di Penjaringan. Itu masih masuk akal. Kalau pengelolaannya di Jakarta Timur, tolong dipikirkan lagi, karena bebannya mulai dari jarak, waktu dan operasionalnya,” ingat Ida.
Baca juga : Banyak Program DKI Belum Jalan, Anies Dianggap Nggak Layak Nyapres
Menurutnya, internal Komisi D juga akan membahas urgensi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai skema alternatif pembiayaan. Dikhawatirkan, bila pendanaan mengandalkan pihak ketiga, proses pembangunan akan molor. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kembali tidak terealisasi.
“Kalau mereka mencari pihak ketiga lagi, makan waktu panjang,” ucap Ida.
Komisi D, lanjut Ida, meminta Pemprov DKI menekan anggaran pembangunan ITF Sunter dari proyeksi kebutuhan sebesar Rp 5,2 triliun menjadi sekitar Rp 3 triliun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya