Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Tingginya jumlah kendaraan yang melintasi Jakarta, hingga mencapai 20 juta per hari, disinyalir menjadi salah satu faktor penyumbang buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LHK) DKI Jakarta, Agung Pujo Winarno dalam acara Talkshow tentang Kualitas Udara DKI Jakarta, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (12/7).
Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Buruk, Warga Gugat Pemerintah
"Seiring dengan kegiatan ekonomi yang bergerak di DKI, tingkat pergerakan masyarakat tentunya menjadi semakin tinggi. Baik orang maupun barang. Ini menimbulkan dampak terhadap kualitas udara dari kendaraan bermotor," kata Agung.
Berdasarkan hasil kajian, 75 persen sumber pencemaran di DKI Jakarta berasal dari transportasi darat. Di Ibu Kota, tercatat sedikitnya 3,5 juta unit kendaraan pribadi roda empat. Kendaraan khusus lainnya ada yang lalu lalang di DKI ada 4,7 juta unit. Sedangkan kendaraan roda dua atau sepeda motor, berdasarkan data BPS, berjumlah sebanyak 13,3 juta unit.
Baca juga : Berkarya Serahkan Pada Kedua Tokoh
"Padahal jumlah warga DKI Jakarta itu sekitar 10 juta. Itu artinya, satu warga di DKI Jakarta memiliki lebih dari satu kendaraan roda dua. Jadi paling tidak 17 sampai 18 juta yang ada di Jakarta," papar Agung.
"Itu belum termasuk kendaraan-kendaraan yang masuk ke wilayah DKI Jakarta dari daerah sekitarnya, yang diperkirakan berjumlah sekitar 1 hingga 2 juta kendaraan," terang Agung.
Baca juga : Soal Polusi Udara di Jakarta, Ini Tanggapan Menkes
Selain berasal dari kendaraan bermotor, buruknya kualitas udara di DKI juga turut disumbang oleh sumber tidak bergerak. Misalnya saja, kegiatan industri, kegiatan domestik atau rumah tangga, dan juga pembangkit listrik.
Selain itu, pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung juga turut menyumbang pencemaran udara di kota metropolitan ini. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya