Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Meski Turun Kelas Jadi Terminal Bayangan

Terminal Bus Lebak Bulus Masih Diminati Saat Liburan

Jumat, 28 Desember 2018 11:22 WIB
Penumpang di Terminal Lebak Bulus menunggu bus yang akan mengantar mereka ke berbagai daerah di Jawa Timur. (Foto : Istimewa).
Penumpang di Terminal Lebak Bulus menunggu bus yang akan mengantar mereka ke berbagai daerah di Jawa Timur. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Terminal Bus Lebak Bulus pindah ke Pondok Pinang, Jakarta Selatan karena proyek kereta layang, MRT. Meski kini cuma jadi terminal bayangan, terminal ini tetap dipadati penumpang jelang tahun baru. Sayangnya, jadwal keberangkatannya sering molor berjam-jam.

Selasa siang (25/12), ratusan orang mengantre di berbagai loket pembelian tiket bus jurusan antar kota antar provinsi (AKAP). Para penumpang masih berburu tiket, meski mayoritas tiket dari Jakarta menuju sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah ludes terjual sejak beberapa hari sebelumnya.

“Saya mau nyari tiket ke Solo buat keberangkatan 26 Desember, ternyata sudah habis. Tiket baru tersedia tanggal 29 Desember,” keluh penumpang bernama Tauhid.

Berdasarkan pengamatan, meski Terminal Lebak Bulus “turun kelas” jadi terminal bayangan, tapi masih diminati masyarakat yang tinggal di kawasan selatan Jakarta pada musim liburan seperti ini. Pasalnya, terminal ini lebih dekat dari tempat tinggal mereka ketimbang harus pergi ke Terminal Kampung Rambutan atau Terminal Pulo Gebang di Jakarta Timur.

Baca juga : Amien Cuek

Di terminal bayangan ini, penumpang bisa dengan mudah membeli tiket berbagai perusahaan bus yang tersedia. Ukurannya tidak terlalu besar, hanya bisa menampung 10 bus besar. Walhasil, secara bergantian bus memasuki terminal tersebut untuk mengangkut penumpang.

Di tempat itu, juga tersedia belasan loket semi permanen yang didirikan di tengah-tengah terminal. Untuk ukuran terminal bayangan, fasilitas yang tersedia lumayan. Seperti, ada beberapa kamar mandi dan musholla yang bisa digunakan para penumpang. Berbagai makanan dan minuman ringan banyak dijual. Namun, tidak terlihat satu pun petugas Dinas Perhubungan (Dishub) maupun Kepolisian yang berjaga. Walhasil, pengelolaan terminal dilakukan secara mandiri oleh masyarakat sekitar.

“Kondisinya lumayan, walaupun tidak ada petugas yang berjaga,” ujar Tauhid kembali. Selain itu, kondisi terminal berdebu karena masih beralaskan tanah. Debu beterbangan bila ada bus datang dan pergi, atau angin yang bertiup kencang. Seringkali penumpang harus menutup hidung karena debu beterbangan.

Di terminal juga tersedia beberapa tempat duduk dari kayu yang bisa dimanfaatkan penumpang, sembari menanti kedatangan bus yang akan membawa mereka menuju kampung halaman. “Seharusnya, pengelola terminal sering menyiram tanah di terminal supaya tidak ngebul,” harap Tauhid. Apalagi, tidak ada kepastian kapan bus tiba dan berangkat dari terminal ini. Akibatnya, banyak penumpang yang protes karena harus menunggu selama berjam-jam.

Baca juga : Kenali Tingkatan Status Gunung Api

“Tadi saya disuruh datang ke terminal jam 2 siang. Tapi, bus baru datang jam setengah lima sore,” keluh penumpang bernama Andreas. Andreas akan berangkat ke Gresik, Jawa Timur dengan bus eksekutif dengan harga tiket Rp 310 ribu. “Biasanya cuma Rp 280 ribu. Karena libur tahun baru, jadi naik Rp 30 ribu,” ucap pria 30 tahun ini.

Nasib serupa juga dialami Munawir. Penumpang asal Klaten, Jawa Tengah ini juga harus menunggu lama bus yang akan memberangkatkannya ke kampung halaman. “Sudah nunggu dua jam di sini, tapi bus belum datang juga, saya naik kelas ekonomi untuk dua orang, Rp 200 ribu,” sebutnya.

Yatmi, agen bus Lorena/Karina di Lebak Bulus mengatakan, menghadapi libur tahun baru, jumlah penumpang meningkat drastis dibanding hari biasa. Bahkan, perusahaannya memberangkatkan satu bus tambahan jurusan Sampang, Madura. “Biasanya kami memberangkatkan beberapa bus double decker ke Madura dan semua penuh saat ini,” ujar Yatmi. 

Keterlambatan bus, kata Yatmi, karena seluruh armada yang akan berangkat harus dicek secara menyeluruh agar tidak ada masalah dalam perjalanan. Apalagi  rute yang ditempuh cukup jauh. “Kami mohon penumpang maklum dengan kondisi itu. Ini semua demi keselamatan penumpang,” pintanya.

Baca juga : Pagi Ini, Status Anak Krakatau Level 3 Siaga

Selain itu, lanjut Yatmi, kondisi jalanan pun sangat macet selama libur Natal dan Tahun Baru, sehingga perjalanan bus terhambat. Yatmi menambahkan, sebelum berangkat, sopir sudah menjalani tes kesehatan seperti tes darah dan urine. “Selama perjalanan, sopir juga tidak boleh sendiri. Harus ada dua sopir untuk bergantian agar tidak kelelahan di jalan,” kata dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.