Dark/Light Mode

Gempa Tremor Menerus, Radius Aman 5 Km

Pagi Ini, Status Anak Krakatau Level 3 Siaga

Kamis, 27 Desember 2018 08:10 WIB
Foto udara letusan Gunungapi Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12). (Foto: Antara)
Foto udara letusan Gunungapi Anak Krakatau di Selat Sunda, Minggu (23/12). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Status Gunungapi Anak Krakatau naik dari Level 2 Waspada dengan radius 2 km menjadi Level 3 Siaga dengan radius 5 km mulai pukul 06.00 WIB pagi ini, Kamis (27/12). Demikian diungkapkan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Ignasius Jonan dalam pesan singkatnya, berdasarkan laporan dari Badan Geologi. Data kegempaan yang dalam periode pengamatan Kamis (27/12) pukul 00.00 - 06.00 WIB, terjadi tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 8-32 mm (dominan 25 mm).

Peningkatan status ini otomatis meningkatkan radius jarak aman dari Anak Krakatau. Dalam status siaga, jarak aman dari kawah Anak Krakatau adalah 5 km. Info Badan Geologi menjelaskan, dalam status ini, aktivitas gunungapi terus mengalami peningkatan yang semakin nyata atau menimbulkan erupsi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas, namun tidak membahayakan penduduk. 

Baca juga : Rakyat Lari, Relawan Lari Bupati Irna Juga Ikut Lari

 

Sebaran debu vulkanik Gunungapi Anak Krakatau mengarah ke Barat Daya-Barat dengan jarak terjauh hingga 250 km. (Foto: Dok. BMKG)

Status siaga gunungapi menandakan gunungapi sedang bergerak ke arah letusan, atau menimbulkan bencana. Dalam fase ini, kegiatan seismik menunjukkan peningkatan yang intensif. Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan, atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana. Jika tren letusan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu. 

Baca juga : Polda Banten Amankan 64 Mobil & 20 Motor

Dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas Anak Krakatau memang terus menunjukkan peningkatan. Karena erupsi, bagian barat daya Anak Krakatau longsor dan mengakibatkan tsunami, yang menghantam sebagian wilayah Banten dan Lampung pada Sabtu (23/12). Data terkini BNPB melaporkan, 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, 159 orang masih dinyatakan hilang, dan 21.991 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 924 unit rumah rusak, 73 penginapan/hotel/vila rusak, 434 perahu rusak, 24 mobil rusak, 41 motor rusak, dan fasilitas publik seperti pelabuhan/dermaga rusak. [HES]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.