Dark/Light Mode

Manfaatkan Aplikasi Asik

Upaya Tangani Stunting Di Jakarta Makin Tajam

Sabtu, 25 Februari 2023 07:30 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) mendampingi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (berbatik) mengunjungi Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2). Heru menjelaskan Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mendata kasus stunting di seluruh wilayah, termasuk dengan menggunakan aplikasi untuk mempermudah petugas dalam memonitor kasus. (Foto: Ist).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) mendampingi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (berbatik) mengunjungi Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2). Heru menjelaskan Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mendata kasus stunting di seluruh wilayah, termasuk dengan menggunakan aplikasi untuk mempermudah petugas dalam memonitor kasus. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
Budi mengaku, sudah menge­tahui informasi mengenai bayi bernama Muhammad Kenzi Al­faro (16 bulan) asal Bekasi, Jawa Barat yang memiliki berat badan 27 kilogram. Namun, ia belum melakukan intervensi langsung.

Dia bakal menghubungi pihak Dinas Kesehatan Bekasi untuk penanganan lebih lanjut. Budi juga memastikan pihaknya siap membantu biaya perawatan bayi tersebut apabila tidak ditanggung BPJS (Badan Penyelenggara Ja­minan Sosial) Kesehatan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mendorong Pemprov DKI mem­perkuat peran posyandu untuk mencegah stunting.

“Honor Kader Posyandu seka­rang masih sangat minim, kita harus tingkatkan agar mereka lebih aktif melakukan monitoring tumbuh kembang balita di setiap wilayah,” pinta anggota Komisi EDPRD DKI Jakarta Idris Ahmad.

Baca juga : Teroris Papua Makin Ngelunjak

Selain menaikkan honor Kader Posyandu, anggota Fraksi PSIDPRD DKI itu juga meminta perlengkapan di tiap posyandu, ditingkatkan.

“Banyak Posyandu tidak memiliki alat-alat, seperti timbangan hingga alat ukur tinggi badan,” ujarnya.

Dia juga meminta perlengkapan posyandu berupa antropome­tri harus distandarisasi, sehingga hasil pemantauan lebih akurat.

Hal senada dilontarkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ich­wanul Muslimin. Dia menyebut, perlu upaya-upaya yang fokus dan intervensi tepat agar Jakarta bisa bebas stunting dan kemiskinan ekstrem.

Baca juga : Anaknya Aniaya Orang, Pejabat Ditjen Pajak Minta Maaf

“Jakarta harus zero stunting dan kemiskinan ekstrem. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Menurut dia, dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang besar, alokasi untuk mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem di Jakarta harus menjadi prioritas.

“Perlu optimalisasi dan dukungan anggaran yang memadai untuk Posyandu. Termasuk, untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat baik dari sisi asupan makanan atau vitamin,” ucapnya.

Anggota Fraksi Gerindra ini juga meminta Pemprov DKI terus sosialisasi urban farming (perta­nian perkotaan) agar masyarakat bisa ikut menjaga ketahanan pangan sekaligus pemenuhan gizi secara mandiri.

Baca juga : Daripada Beli Rokok, Mending Beli Telur...

“Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian) bisa lebih masif lagi memberi­kan bantuan bibit sayuran, buah hingga ikan,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.