Dark/Light Mode

Manfaatkan Aplikasi Asik

Upaya Tangani Stunting Di Jakarta Makin Tajam

Sabtu, 25 Februari 2023 07:30 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) mendampingi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (berbatik) mengunjungi Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2). Heru menjelaskan Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mendata kasus stunting di seluruh wilayah, termasuk dengan menggunakan aplikasi untuk mempermudah petugas dalam memonitor kasus. (Foto: Ist).
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) mendampingi Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (berbatik) mengunjungi Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2). Heru menjelaskan Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mendata kasus stunting di seluruh wilayah, termasuk dengan menggunakan aplikasi untuk mempermudah petugas dalam memonitor kasus. (Foto: Ist).

 Sebelumnya 
Chatbott WhatsApp

Menkes Budi mengapresiasi keseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam menekan angka stunting. Harapannya, angka stunting dapat turun melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yakni dari 14 persen menjadi di bawah 10 persen.

“Kita turut berterima kasih kepada WhatsApp, Meta, dan UNICEF yang mendukung dan bekerja sama untuk menurunkan stunting,” ucapnya.

Baca juga : Teroris Papua Makin Ngelunjak

Kerja sama dengan WhatsApp ini, papar Budi, membantu kader Posyandu untuk mengisi data en­try setiap balita di berbagai lokasi menggunakan chatbot WhatsApp. Layanan ini diberikan gratis oleh WhatsApp ke Pemerintah Indonesia untuk membantu pengentasan stunting.

Budi menjelaskan, melalui chatbot WhatsApp, kader Posyandu bisa memasukkan data-data anak, mulai dari nama, berat badan dan tinggi badan.

Data anak yang diinput ke chatbot WhatsApp ini bisa di­pantau langsung oleh Gubernur sampai Kepala Puskesmas.

Baca juga : Anaknya Aniaya Orang, Pejabat Ditjen Pajak Minta Maaf

“Kami ingin kalau ada anak berpotensi stunting langsung diberi intervensi berupa makanan berprotein hewani setiap hari,” ujarnya.

Di chatbot WhatsApp terse­but, lanjutnya, secara otomatis akan muncul grafik tumbuh kembang beserta status gizi balita dan rekomendasi. Data tersebut terhubung dan tersim­pan pada dashboard aplikasi Sehat Asik di Puskesmas yang terintegrasi dengan platform SA­TUSEHAT. Orangtua juga bisa mengetahui informasi tersebut di SATUSEHAT Mobile yang dapat diakses melalui ponsel.

Kemenkes mengenalkan dan menerapkan chatbot WhatsApp di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pada Senin (20/2) yang mulai dapat digunakan para kader Posyandu pada Selasa (21/2).

Baca juga : Daripada Beli Rokok, Mending Beli Telur...

Tidak hanya anak yang berat dan tinggi badannya kurang, Menkes Budi meminta, anak dengan berat badan berlebih harus menjadi perhatian.

“Kalau kelebihan (berat ba­dan) harus dirawat. Itu pasti ada sesuatu,” ujar Budi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.