Dark/Light Mode

10 Hari Diguyur Hujan Deras

Alhamdulillah, Banjir Di Jakarta Menyusut

Jumat, 3 Maret 2023 07:30 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono. (Foto: Antara).
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah lokasi tergenang banjir di Ibu Kota sudah menurun. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengklaim hal tersebut terjadi karena penanganan banjir berjalan efektif.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta selama 10 hari bela­kangan ini membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam. Puncaknya, Senin (27/2) ada empat ruas jalan dan 118 Rukun Tetangga (RT) yang tergenang dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono me­mastikan Pemprov terus bekerja keras menanggulangi dampak musim hujan di Ibu Kota.

“Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, jumlah genangan terpantau berkurang,” kata Joko saat me­mantau ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Rabu (1/3) sore.

Baca juga : Alhamdulillah, Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hanya 0,007 persen wilayah di Jakarta masih tergenang.

Joko mengungkapkan, kondisi Pintu Air Manggarai masih di bawah normal. Artinya, program penanggulangan banjir bisa dikatakan berhasil. Keberhasilan tersebut, menurut Joko, karena Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mempriori­taskan penanganan banjir.

“Pak Pj Gubernur tidak banyak bicara, tetapi terus bekerja menangani banjir,” ucapnya.

Salah satu arahan Heru dalam mengatasi banjir, papar Joko, membersihkan saluran air untuk memperlancar aliran air hujan sehingga genangan bisa lebih cepat surut. Salah satu tolak ukur genangan harus surut da­lam waktu 6 jam, masih tetap diberlakukan.

Baca juga : Head To Head Di Putaran Kedua, Ganjar Diprediksi Menang Lawan Anies

Joko menuturkan, Pemprov DKI masih terus mengeruk sungai-sungai melalui program Grebek Lumpur, sehingga daya tampung sungai makin besar.

Joko mengapresiasi langkah Pemerintah Pusat yang bekerja cepat membantu penanganan ban­jir di Jakarta dengan membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi.

Kecepatan penanganan ban­jir, dijelaskan Joko, dapat dili­hat dari hasil ketuntasan tindak lanjut laporan tentang genangan banjir masyarakat yang sampai Februari 2023 mencapai 95,1 persen dalam platform Cepat Respons Masyarakat (CRM) yang mengintegrasikan 13 ka­nal aduan.

Joko menekankan, keberhasilan Pemprov DKI dalam mengatasi banjir juga buah partisi­pasi masyarakat yang semakin tinggi. Kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, meningkat.

Baca juga : Religius Dan Dekat Dengan Ulama, Ganjar Didoakan Maju Di Pilpres

“Sehingga upaya kita di dalam menangani atau mengatasi banjir bisa lebih baik dari waktu ke waktu,” tandasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, selama 2018-2022 jumlah wilayah terdampak ban­jir di Jakarta cenderung stabil di kisaran 200-300 rukun warga (RW) per tahun.

“Pada 2020, wilayah terdampak banjir sempat melonjak jadi 1.052 RW. Itu terjadi karena curah hujan ekstrem, tiga kali lipat di atas normal,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.