Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelum Kebakaran Depo Plumpang, Warga Ngaku Cium Bau Menyengat
Minggu, 5 Maret 2023 17:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sejumlah warga mengaku mencium bau menyengat seperti bensin dan minyak tanah, sebelum Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3).
Wulan, salah seorang warga mengatakan, mencium bau bensin dan melihat gas putih menyembur selama 15 menit sebelum kebakaran terjadi.
"Baunya menyengat sampai sini. Seluruh warga sini mencium baunya. Ini yang paling parah," kata Wulan, Minggu (5/3).
Sementara Sabar, warga RT 06/RW 10 sekaligus pemilik warung, panik mencium bau gas seperti minyak tanah menyengat dari depan rumahnya yang terletak pada radius 100 meter dari dinding Depo Pertamina yang terbakar.
Mencium bau tersebut, Sabar yang baru pulang narik sebagai driver ojek online itu memutuskan melapor ke rumah Ketua RT setempat.
Baca juga : Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 19 Orang Meninggal
"Saya mau berkoordinasi mengenai bau itu. Tapi waktu saya jalan, saya kaget di belakang saya warga sudah berlari lalu kemudian terdengar suara ledakan," ungkap Sabar.
Sabar lantas balik kanan menuju rumahnya untuk menghampiri keluarganya dan meminta mereka segera meninggalkan rumah.
"Ayo segera keluar. Warga sudah banyak yang lari," ungkap warga jalan Perjuangan Koja, Jakarta Utara ini, kepada keluarganya.
Setelah itu, api tampak membubung tinggi, menyebabkan kepanikan warga yang berada di sekitar lokasi.
"Saya ikutan panik. Padahal saya baru pulang. Kopi yang dibuatkan anak saya pun belum sempat saya minum," ungkap Sabar.
Baca juga : Polri Investigasi Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dengan SCI
Saat ini tercatat sedikitnya 17 warga dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Data sementara, korban terdiri dari 15 orang dewasa dan 2 anak-anak.
Selain itu, ada 51 korban luka. Korban terdiri dari 49 luka bakar berat, dua luka bakar sedang.
BPBD mengungkapkan, para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Pengamat perminyakan meminta Pertamina untuk menyusun masterplan baru untuk beberapa depo di Tanah Air, terutama Depo Plumpang yang dibuat pada 1974 dan kini sudah berusia hampir 50 tahun.
Apalagi, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, telah terbakar sebanyak 3 kali dalam 15 tahun terakhir.
Baca juga : Menteri Erick Kawal Penanganan Korban
"Sekarang harus diganti," kata Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia, Toto Pranoto, Minggu (5/3).
Terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama PT Pertamina (Persero) segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencari solusi pasca-insiden kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Erick mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong dua opsi terkait hal ini. Pertama, memindahkan Depo Pertamina ke tempat lain, seperti wilayah reklamasi.
Sedangkan opsi kedua, melakukan relokasi permukiman warga di sekitar Depo Pertamina.
"Kita segera menindaklanjuti bersama Pemprov karena kalau dari di sisi pemukiman warga, nanti kita akan membahas dengan Pj Gubernur mencari solusi terbaik agar insiden yang sama tidak terulang lagi," ungkap Erick, usai mendampingi Jokowi dan Iriana Jokowi meninjau lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Minggu (5/3).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya