Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sebelum Kebakaran Depo Plumpang, Warga Ngaku Cium Bau Menyengat

Minggu, 5 Maret 2023 17:15 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah warga mengaku mencium bau menyengat seperti bensin dan minyak tanah, sebelum Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3).

Wulan, salah seorang warga mengatakan, mencium bau bensin dan melihat gas putih menyembur selama 15 menit sebelum kebakaran terjadi.

"Baunya menyengat sampai sini. Seluruh warga sini mencium baunya. Ini yang paling parah," kata Wulan, Minggu (5/3).

Sementara Sabar, warga RT 06/RW 10 sekaligus pemilik warung, panik mencium bau gas seperti minyak tanah menyengat dari depan rumahnya yang terletak pada radius 100 meter dari dinding Depo Pertamina yang terbakar.

Mencium bau tersebut, Sabar yang baru pulang narik sebagai driver ojek online itu memutuskan melapor ke rumah Ketua RT setempat.

Baca juga : Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 19 Orang Meninggal

"Saya mau berkoordinasi mengenai bau itu. Tapi waktu saya jalan, saya kaget di belakang saya warga sudah berlari lalu kemudian terdengar suara ledakan," ungkap Sabar.

Sabar lantas balik kanan menuju rumahnya untuk menghampiri keluarganya dan meminta mereka segera meninggalkan rumah.

"Ayo segera keluar. Warga sudah banyak yang lari," ungkap warga jalan Perjuangan Koja, Jakarta Utara ini, kepada keluarganya.

Setelah itu, api tampak membubung tinggi, menyebabkan kepanikan warga yang berada di sekitar lokasi.

"Saya ikutan panik. Padahal saya baru pulang. Kopi yang dibuatkan anak saya pun belum sempat saya minum," ungkap Sabar.

Baca juga : Polri Investigasi Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dengan SCI

Saat ini tercatat sedikitnya 17 warga dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Data sementara, korban terdiri dari 15 orang dewasa dan 2 anak-anak.

Selain itu, ada 51 korban luka. Korban terdiri dari 49 luka bakar berat, dua luka bakar sedang.

BPBD mengungkapkan, para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Pengamat perminyakan meminta Pertamina untuk menyusun masterplan baru untuk beberapa depo di Tanah Air, terutama Depo Plumpang yang dibuat pada 1974 dan kini sudah berusia hampir 50 tahun.

Apalagi, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, telah terbakar sebanyak 3 kali dalam 15 tahun terakhir.

Baca juga : Menteri Erick Kawal Penanganan Korban

"Sekarang harus diganti," kata Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia, Toto Pranoto, Minggu (5/3).

Terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama PT Pertamina (Persero) segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencari solusi pasca-insiden kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Erick mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong dua opsi terkait hal ini. Pertama, memindahkan Depo Pertamina ke tempat lain, seperti wilayah reklamasi.

Sedangkan opsi kedua, melakukan relokasi permukiman warga di sekitar Depo Pertamina.

"Kita segera menindaklanjuti bersama Pemprov karena kalau dari di sisi pemukiman warga, nanti kita akan membahas dengan Pj Gubernur mencari solusi terbaik agar insiden yang sama tidak terulang lagi," ungkap Erick, usai mendampingi Jokowi dan Iriana Jokowi meninjau lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Minggu (5/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.