Dark/Light Mode

Sebelum Kebakaran Depo Plumpang, Warga Ngaku Cium Bau Menyengat

Minggu, 5 Maret 2023 17:15 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

 Sebelumnya 
Erick menyampaikan, solusi terbaik harus segera ditemukan agar tidak terjadi kembali kasus serupa di kemudian hari. Erick mengatakan BUMN akan mengkaji dari sektor safety depo BBM karena ini bagian dari obyek vital negara.

"Sesuai arahan Presiden kita akan kaji kembali aspek safety semua instalasi Depo BBM agar insiden seperti di Plumpang tidak terjadi lagi," bebernya. 

Baca juga : Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 19 Orang Meninggal

Dia juga mengatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh objek vital nasional (obvitnas) yang dikelola BUMN. Erick menilai perlunya sinkronisasi tata ruang secara bersama terkait obvitnas.

"Buffer zone yang ideal menjadi sebuah keharusan bagi setiap aset vital yang dimiliki BUMN. Kita lihat kondisi saat ini, banyak buffer zone Obvitnas, baik yang dikelola BUMN atau bukan, itu sangat tipis dan begitu dekat dengan pemukiman penduduk," sebutnya.

Baca juga : Polri Investigasi Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dengan SCI

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin ingin depo Plumpang dipindahkan ke kawasan pelabuhan milik BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

"Nanti yang menjadi masalah selanjutnya mengenai penataan di daerah ini. Saya berharap supaya depo (Plumpang) ini supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo, saya kira begitu Pak Erick (Menteri BUMN)," ucapnya saat meninjau lokasi kebakaran, Sabtu (4/3).

Baca juga : Menteri Erick Kawal Penanganan Korban

Ia juga mengatakan permukiman di Koja itu akan ditata ulang demi membuat lokasi daerah tersebut menjadi lebih teratur, baik, dan aman.

"Kalau dipindahkan, mau ya? Sabar ya, namanya musibah. Nanti dibikinkan, seperti apa? Apa dibangun di situ lagi, tapi kan nanti takut kebakar lagi. Nanti ya dipikirkan ya," sambungnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.