Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dinkes DKI: Belum Ada Kasus Covid-19 Varian XBB 1.16 Di Jakarta
Kamis, 30 Maret 2023 12:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan, belum ditemukan kasus positif varian XBB 1.16 atau Arcturus di Jakarta. Varian Arcturus ini menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di India.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama menuturkan, dari hasil pemeriksaan genome sequencing yang rutin dilakukan pihaknya, belum ditemukan kasus XBB.1.16.
“Apa pun variannya, masyarakat tidak perlu panik. Kondisi di Jakarta sangat terkendali walaupun ada kenaikan kasus, tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan di rumah sakit. Ini tanda Covid-19 terkendali,” kata Ngabila, Kamis (30/3).
Baca juga : Dinkes DKI: Covid-19 di Jakarta Sangat Terkendali, Terus Lengkapi Vaksinasi
Meski demikian, mantan alumni Smandel ini mengingatkan, jangan menyepelekan ancaman long Covid-19. Karena itu, mencegah sakit adalah yang terbaik. Caranya, dengan memakai masker di tempat sangat ramai, transportasi publik, dan jika sedang sakit. Hindari bertemu orang yang sedang sakit.
Cegah kematian dengan vaksinasi dosis ke-4 untuk usia 18 tahun ke atas.
“Selagi ada dan gratis. Saat ini merk vaksin yang tersedia adalah Pfizer, Inavac, Indovac,” ujarnya.
Baca juga : Menkop Teten Dukung Kolaborasi Kawasan Khusus Perdagangan Bagi UMKM Di Cikarang
Dijelaskan dia, Pfizer bisa diberikan untuk usia 12 tahun ke atas dan Inavac serta Indovac adalah vaksin buatan dalam negeri yang diberikan untuk usia 18 tahun ke atas.
"Dosis 1 dan 2 bisa berbeda merk, dosis 3 mengikuti merk dosis 4 dan dosis 4 mengikuti merk dosis 3,” terang Ngabila.
Mengingat revisi rekomendasi vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan WHO, vaksinasi akan difokuskan pada tiga kelompok prioritas. Yakni, tinggi, sedang dan rendah. Kelompok tinggi, yaitu orang dewasa dan lansia yang punya komorbid (diabetes, penyakit jantung), bumil, pasien HIV, penerima transplantasi, petugas medis, bayi 6 bulan ke atas.
Baca juga : China Laporkan Hampir 60 Ribu Kasus Kematian Covid, Mayoritas Lansia Usia 65 Ke Atas
Kelompok sedang, di antaranya orang dewasa sehat berusia <50-60 tahun tanpa penyakit khusus, anak-anak dan remaja dengan penyakit khusus. Kemudian kelompok rendah, anak-anak dan remaja sehat pada usia 6 bulan
hingga 17 tahun.
Namun diungkap Ngabila, untuk pelaksanaan revisi rekomendasi itu, pihaknya masih menunggu arahan regulasi dari Kemenkes.
"Sejauh ini masih usia 6-17 tahun 2 dosis, 18 tahun ke atas 4 dosis. Akan tetapi merk vaksin yang tersedia di Indonesia saat ini hanya untuk usia 12 tahun ke atas,” tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya