Dark/Light Mode

DPRD Dorong Pemprov DKI Genjot Retribusi Dari Sektor Pariwisata Jakarta

Rabu, 5 April 2023 14:00 WIB
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad bin Salim Alatas. (Foto: Ist)
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad bin Salim Alatas. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Kebudayaan serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) terus melakukan perbaikan layanan untuk menggenjot pendapatan retribusi.

Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Habib Muhammad bin Salim Alatas menyampaikan, sejatinya alasan terdampak pandemi Covid-19 sudah tidak relevan digunakan dua SKPD tersebut di tahun ini. Meski diketahui berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) penggunaan APBD tahun 2022 pendapatan retribusi dari sektor pariwisata jauh dari target pencapaian.

“Evaluasi lagi Dinas Kebudayaan, masalah pertunjukan dan gedung, kesulitan mengejar targetnya. Tolong Dievaluasi, kalau tidak, tidak akan mencapai target,” ujarnya di gedung DPRD DKI, Selasa (4/4).

Baca juga : Lestari: Genjot Sektor Pariwisata, Pusat Dan Daerah Kudu Sinergi

Habib juga mengimbau Dinas Kebudayaan serta Dinas Parekraf melakukan terobosan untuk menarik minat wisatawan dalam ataupun luar negeri demi menggenjot pendapatan retribusi tahun ini. Terutama pada tempat-tempat wisata yang baru direvitalisasi.

“TIM (Taman Ismail Marzuki) itu strategis di pusat, apalagi sudah direnovasi, jadi wisatawan asing bisa mengenal budaya lewat merchandise, souvenir, makanan betawi. Bisa juga maskot Monas, dibawahnya bikin kerajinan, dan pusat oleh-oleh seperti di Bali,” ucapnya.

Hal senada juga diungkap Wakil Ketua Komisi C Rasyidi. Ia menekankan bahwa tempat-tempat wisata yang telah direvitalisasi harus dioptimalkan sehingga bisa menghasilkan pendapatan.

Baca juga : Kementerian PUPR Dan Kemensos Resmikan Rusun Sentra Mulya Jaya Jakarta

“TIM sudah dibangun baik, seyogyanya setelah revitalisasi juga harus dapat keuntungan. Keuntungan secara moril ataupun materil, jangan kita membuat sesuatu tidak ada manfaatnya,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengaku rendahnya realisasi retribusi yang disetorkan karena masih dalam masa transisi pandemi. Sehingga sebagian besar kegiatan yang ada di aset tersebut memang tidak banyak dikunjungi oleh pengunjung.

Retribusi jasa usaha di Dinas Kebudayaan targetnya Rp8,2 miliar hanya realisasi Rp3,7 miliar atau 44,84%. Transisi pandemi jelas membuat kami agak kesulitan untuk mengejar target. Kami juga pada tahun 2022 mengadakan revitalisasi pada gedung-gedung pertunjukan karena tidak ada pengunjung,” ungkapnya.

Baca juga : Tiongkok Perkuat Investasi Sub Sektor Peternakan di Indonesia

Sementara, Kepala Dinas Parekraf DKI Andhika Permata menjelaskan pihaknya hanya mencapai target retribusi sebesar Rp2,9 miliar atau 20,99% dari target Rp14,1 miliar. Hal tersebut dijelaskan karena pada tahun 2022 Monumen Nasional (Monas) sempat tutup hinga bulan Juni.

“Karena wisata kawasan Monas ditutup berdasarkan Seruan Gubernur nomor 3 tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penyebaran Covid-19 bagi Masyarakat. Penutupan dilaksanakan mulai tangal 20 Maret 2019 sampai 15 juni 2022, dan 1 Juli 2022 untuk wisata cawan Monas,” ungkapnya.

Andhika mengaku akan melakukan sejumlah upaya untuk mendongkrak pendapatan retribusi di tahun 2023 dengan mengusulkan pemberlakuan kembali kunjungan Monas pada malam hari khusus pada hari Sabtu dan Minggu sampai pukul 22.00 WIB dan mengusulkan penyesuaian tarif.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.