Dark/Light Mode

Laksa Dan Cio Tao Jadi Warisan Budaya Tak Benda Kota Tangerang

Sabtu, 30 September 2023 16:49 WIB
Laksa khas Kota Tangerang. (Foto: Istimewa)
Laksa khas Kota Tangerang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan dua Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2023 dari Kota Tangerang. Dua WBTB yang ditetapkan adalah kuliner Laksa Tangerang dan Upacara Cio Tao.

"Untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan dua warisan budaya tak benda, dan dua-duanya dari Kota Tangerang, yakni Laksa Tangerang dan upacara Cio Tao," kata Rizal Ridolloh, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang dalam keterangannya, Sabtu (30/9).

Rizal mengaku bahagia dengan ditetapkannya dua objek baru yang ditetapkan menjadi WBTB oleh Kemendikbudristek.

"Ini bukan hal kecil, karena proses penetapan harus memiliki kajian mendasar dan beberapa penilaian lain oleh tim dari Kemendikbud," tandasnya.

Baca juga : Pas Dampingi Ganjar, Pengamat: Andika Tak Punya Sejarah Pelanggaran HAM

Salah satu Tim Ahli WBTB Kota Tangerang, Mush’ab Abdu mengatakan, penetapan Laksa Tangerang dan Upacara Cio Tao melalui proses panjang.

Dimulai dari penetapan tim WBTB oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Mei 2023 terdiri dari sejumlah ahli yang meliputi akademisi, antropolog, arsitek, budayawan hingga sejarawan.

"Pemilihan Laksa Tangerang dan Cio Tao merupakan hasil riset mendalam. Secara prinsip WBTB itu berbeda dengan Cagar Budaya," tuturnya.

Dipilihnya Laksa Tangerang kerena memiliki resep dan cita rasa yang berbeda dengan Laksa yang ada di Jakarta, Bangka, Malaysia dan daerah lain.

Baca juga : Kemlu: 8 WNI Jadi Korban Ledakan Tabung Gas di Taiwan

Berawal dari peranakan budaya Tionghoa dan Melayu, laksa menjadi salah satu kuliner khas Kota Tangerang yang tetap digemari oleh banyak kalangan di Indonesia.

Laksa adalah salah satu dari sekian banyak makanan tradisional ternama yang tercipta lewat perpaduan antara Tionghoa dengan Melayu.

"Sesuai namanya, laksa berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti banyak. Kata banyak sendiri merujuk pada pembuatan laksa yang menggunakan racikan banyak macam bumbu dapur," jelasnya. 

Sementara, Upacara Cio Tao, kata Mush’ab, dilihat dari sejarah dan budaya memiliki nilai yang kuat. Faktor sosial-budaya China Benteng, dan keberlangsungan adat yang masih bertahan terus dilestarikan.

Baca juga : Kenalkan Kembali Sejarah Dan Budaya Kota Tangerang

"Ini bisa dibilang salah satunya hanya ada di Tangerang se-nasional," tuturnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.